MADRID, WOL – Real Madrid dan Atletico Madrid mengklaim sama-sama tidak panik mengenai kabar telah melakukan pelanggaran perekrutan pemain muda, sehingga bakal mendapat larangan aktif di bursa transfer oleh FIFA.
Duo Madrid itu menegaskan bahwa mereka sudah bertindak dengan benar saat merekrut pemain muda. Disinyalir Cadena SER, hukuman bagi Madrid dan Atletico mirip dengan Barcelona tahun lalu, yang membuat The Catalans tak bisa membeli pemain pada 2015.
“Kami yakin tidak membuat masalah. Kami santai, begitu juga Atletico,” demikian pernyataan sebuah sumber Madrid, Rabu (29/4).
FIFA melaporkan lebih dulu memberitahu perihal ini kepada Atletico. Lalu giliran Los Blancos menerima teguran yang sama. Asosiasi Sepakbola Spanyol (RFEF) juga telah mendapat informasi bahwa investigasi terhadap Madrid dan Atletico sedang berlangsung.
Derasnya pemberitaan di Spanyol mengenai potensi hukuman dari FIFA membuat El Real membela diri. Madrid baru saja merilis pernyataan resmi yang menegaskan bahwa mereka tak bersalah.
“(Tuduhan ini) benar-benar palsu, seperti diperlihatkan fakta bahwa Federasi Sepakbola Spanyol telah berbicara kepada media yang berbeda untuk membantah klaim bahwa Real Madrid terimplikasi dalam segala kegiatan yang terlarang ketika merekrut anak di bawah umur,” demikian pernyataan resmi Madrid.
“Real Madrid menegaskan bahwa klub selalu teliti dan berpegang pada peraturan FIFA. Real Madrid sekali lagi sedih dengan laporan ini, yang dimaksudkan untuk menimbulkan kerusakan,” lanjut Madrid.
Dalam pernyataan sikapnya ini, Los Blancos mengaku punya komitmen dalam menjaga, melindungi serta mengembangkan pemain muda yang masih di bawah umur. Madrid juga menegaskan kepatuhan mereka terhadap peraturan FIFA terkait masalah ini.
Pada Januari lalu, Madrid yang juga jawara klub Eropa itu merekrut Martin Odegaard (16 tahun asal Norwegia), Marco Asencio (19 tahun asal Mallorca), dan gelandang internasional Brazil U-21, Lucas Silva.
Di bawah peraturan-peraturan FIFA, perekrutan pemain asing di bawah usia 18 tahun dilarang, kecuali dalam tiga kondisi. Pertama, orang tua pemain direlokasi ke negara itu untuk alasan non sepakbola, pemain berusia antara 16-18 tahun, dan transfer dilakukan di Uni Eropa atau Area Ekonomi Eropa atau pemain tinggal tidak lebih jauh dari 100 km dari markas besar klub.(wol/reuters/data1)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post