MEDAN, WOL – Petugas Mapolsekta Percut Seituan berhasil mengamankan 16 sepeda motor diduga hasil curian dan satu sepeda motor bodong dari sebuah tempat usaha bandrek di Jalan Letda Sujono, Gang Keluarga, Medan Tembung, Selasa (28/4).
Berdasarkan informasi yang dihumpun di kepolisian menyebutkan, penggerebekan sebuah rumah yang dijadikan tempat usaha bandrek keliling di Jalan Letda Sujono, Gang Keluarga tersebut ditindaklanjuti polisi berdasarkan informasi masyarakat dengan banyaknya betor (becak bermotor) yang masih kelihatan bagus dan mulus mangkal di rumah tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan ke dalam rumah, sang pemilik rumah bernama, Soraya, yang menyediakan betor sebagai sarana penjual bandrek keliling ini, tak dapat menunjukkan bukti kepemilikan 16 sepeda motor Supra X 125 dan satu sepeda motora yang belum dijadikan becak.
“Kita amankan 16 kereta Honda Supra yang masih bagus. Ini berdasarkan informasi masyarakat tentang adanya penyimpanan kendaraan roda dua yang sudah disulap menjadi becak bermotor. Awalnya kita tak menyangka ini becak tak memiliki surat. Soalnya, berdasarkan hati nurani, mereka ini semua hanya penjual bandrek keliling di malam hari yang penghasilannya dianggap tidak terlalu besar. Nah setelah dicek, ternyata benar, kereta tersebut tak memiliki surat yang lengkap,” terang Kapolsek Percut, Kompol Ronald Sipayung.
Dijelaskan Mantan Kapolsek Parapat ini lagi, saat ini pihaknya mengamankan bos pengusahanya yang bernama Soraya, untuk diperiksa. Pasalnya, seluruh kendaraan betor tersebut, Soraya yang menyediakan untuk menjual bandrek keliling kepada setiap anggotanya.
“Ini tidak pernah terpantau kita. Soalnya mereka berjualan di malam hari dan dengan jalanan yang dilintasi di gang-gang atau perkampungan. Jadi, kita hanya mengamankan seorang perempuan yang merupakan bos bandrek tersebut. Karena dia yang menyediakan kendaraan tersebut untuk anggotanya yang berjualan,” jelasnya.
Untuk menindaklanjuti penyitaan 16 betor dan 1 kereta bodong tersebut, Ronald mengaku jika pihaknya masih melakukan pengecekan nomor rangka dan nomor mesin di Samsat Jalan Putri Hijau Medan. Dari pemeriksaan kendaraan sementara, ada tiga pasang betor yang memilik nomor plat sama.
“Saat kita periksa, ada tiga kereta yang memiliki nomor plat sama. Kita duga, mereka menanmpung kereta hasil curian atau kereta yang melarikan pembiayaan dari leasingnya. Dan mengenai bosnya, kita belum bisa berkomentar banyak, soalnya masih diperiksa. Namun, dia mengaku memiliki puluhan karyawan dan sudah enam bulan menjalankan bisnis tersebut,” pungkasnya.(wol/lihavez/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post