MEDAN, WOL – Perampokan disertai penganiayaan kembali terjadi di Sei Jernih, Desa Seaintes, Bagan Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan pada, Jum’at (17/4) dini hari, sekira jam 02.00 Wib.
Sasaran perampokannya adalah komputer alat berat, Beko yang sedang beroprasi melakukan penggalian tanah di Sei Jernih, Desa Saintes. Korbannya, Fazrin Nasution, warga Dusun 2, Gang Bakara, Desa Cinta Dame dan dua temannya, Anto serta Putra.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, malam itu, korban yang merupakan penjaga beco sedang tidur dilokasi beco beserta dua temannya yang salah satunya operator beco tersebut.
Saat malam mulai larut dan ketiganya mulai tertidur, segerombolan pelaku yang diperkirakan sebelas orang datang mengendari beberapa kereta dan langsung menghampiri korban sambil menenteng kelewang serta balok kayu. Korban yang terkejut, berusaha melawan, walau tau kedatang para pelaku ingin merampok.
Karena tak mau disuruh diam, Fazrin di hantam balok yang membuat kepalanya pecah berlumuran darah. Selanjutnya, korban dan dua rekannya yang berada berdekatan disekap. Kedua tangan dan kaki para penjaga beco dan operator beco tersebut di ikat menggunakan tali. Agar memuluskan pencurian yang dilakukan para pelaku, mulut korban dilapban supaya tak berisik.
Selanjutnya, para pelaku mendedel 3 unit beco dan mengambil kompeter yang diketahui bagian penting dari beco dan diperkirakan bernilai Rp150 juta.
Usai mengambil barang berharga di beco, para pelaku pergi meninggalkan ketiga korban dengan keadaan terikat dan mulut di lakban.
Beberapa jam kemudian, para korban mulai berhasil melepaskan diri yang dibantu sesama teman lainnya yang datang mengecek situasi beco.
Selanjutnya, korban yang terluka, dibawa ke kelinik setempat. Paginya, korban yang masih terlihat diinfus dengan kepala di perban bersama temannya, mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan untuk melaporkannya.
“Biasanya kami lembur, tapi karena operator, kami gak jadi lembur malam itu. Ini lagi kami sebar anggota untuk mencari pelakunya. Kebetulan saya gak disitu, hanya orang ini bertiga yang disekap sama mereka. Si Fazrin kepalanya pecah bukan diparang, tapi dibalok. Memang sebahagian mereka ada yang membawa kelewang,” ungkap pria bertubuh besar yang mendampingi ketiga korban, Jumat (17/4).
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung SH SiK MH ketika dikonfirmasi membenarkan prihal laporan tersebut. Saat ini, Ronald mengaku masih melakukan penyelidikan. “Korban masih kita priksa. Saat ini, anggota sudah kita sudah mengeceknya,”terangnya.(wol/
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post