MEDAN, WOL – Anggota Panitia Khusus (Pansus) LKPJ Tahun 2014 dari Fraksi PKS, Rajudin Sagala mempertanyakan program pembuatan data base perumahan dan pemukiman (Perkim) dengan pagu anggaran yang mahal senilai Rp900 juta.
Pasalnya menurut Rajudin meskipun anggaran yang terealisasi hanya senilai Rp665 juta namun jumlah tersebut dianggap terlalu tinggi.
“Kalau hanya membuat database saya kira itu harga yang fantastis. Makanya tadi saya tanyakan apa termasuk sarana pendukungnya seperti komputer tapi Kepala BPKD tidak bisa menjawab karena alasan teknis. Jangan-jangan proyek itu fiktif,” ujar Rajudin Sagala kepada wartawan, usai Rapat Pansus LKPJ di ruang Banggar DPRD Medan bersama Dinas Perkim Kota Medan, Rabu (15/4).
Menurut Rajudin, anggaran yang dikeluarkan Dinas Perkim Kota Medan untuk membuat database tersebut cukup untuk membuat database untuk wilayah Sumatera Utara. Oleh karenanya Rajudin yang dikenal akrab dengan bidang Teknologi Informasi (IT) mempertanyakan dan akan menindaklanjuti persoalan ini.
“Maka kita perjelas tadi untuk dalam bentuk software atau hardware. Apa ada pengadaan komputer untuk mendukungnya, berapa jumlahnya. Kalau hanya untuk membuat database itu satu malam saya bisa mengerjakannya dan dengan anggaran tersebut bisa untuk membuat database Sumut,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kadis Perkim, Gunawan Surya Lubis terlihat gugup saat hendak menjawab pertanyaan Rajudin Sagala terkait realisasi pembuatan database perumahan dan pemukiman. Bahkan Gunawan terlihat tidak menguasai program tersebut.
“Saya tidak terlalu paham teknisnya. Yang pasti itu untuk pembuatan database. Kalau tidak salah hardware dan softwarenya. Tapi berapa unit komputer yang diadakan yang kurang paham,” ujar Gunawan menjawab pertanyaan Rajudin Sagala saat rapat yang dipimpin Ketua Pansus LKPJ 2014, HT Bahrumsyah.
Sementara itu, Ketua Pansus HT Bahrumsyah, meminta Dinas Perkim Kota Medan melampirkan sejumlah data terkait program-program kerja Dinas Perkim yang telah direalisasikan termasuk juga soal kegiatan dengan kode rekening 104.104.01.01.15.21 pembuatan database perumahan dan pemukiman yang menelan anggaran RpRp665 juta. (wol/muhammad rizki/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post