MEDAN, WOL – Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat menyambut baik tindakan Petugas Penanggulangan Preman dan Kejahatan yang dibantu personil Sat Brimobdasu dan Dit Sabhara Senin (11/5) lalu, yang mengamankan 41 preman yang biasa mangkal di seputar Terminal Amplas.
Pasalnya keberadaan para preman tersebut sangat mengganggu kenyamanan para penumpang. Menurut pengakuan Renward, pihaknya tidak bisa menangkap para preman. Akan tetapi hanya bisa berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Sektor Patumbak yang memiliki pos di dalam terminal.
“Dulu kita (Dishub,red) sering memanggil aparat Polsek Patumbak untuk menertibkan para preman yang berkeliaran di seputar Terminal Amplas. Karena keberadaan mereka dianggap meresahkan para penumpang,” terang Renward kepada Waspada Online, Sabtu (16/5).
Memang sambungnya, tingkat kriminal di Kota Medan tidak begitu meningkat. Namun dengan beredarnya keberadaan orang-orang dengan bergaya preman, membuat penumpang enggan untuk datang ke terminal. Hal itu membuat angkutan kota juga enggan untuk masuk ke terminal dan berdampak pada pendapatan.
“Kalau sudah begitu, retribusi dari mobilitas angkutan kota yang masuk ke terminal jauh berkurang. Makanya kami berharap, penertiban ini terus berlanjut,” sambungnya.
Renward menambahkan, fasilitas pendukung terminal seperti lampu jalan, toilet dan lainnya saat ini tidak menjadi kendala. Sebab pihaknya sudah melakukan pembenahan di segala sektor. “Saat ini kita sudah revitalisasi terminal, itu di tahap pertama. Untuk tahap dua-nya sudah kita ajukan pada APBD 2015. Tinggal menyalurkannya saja,” sebutnya.
Kadishub Medan juga menghimbau kepada pengguna jasa angkutan agar tidak takut untuk datang ke terminal. Jika mendapati kekerasan dari sekolompok preman, langsung saja laporkan kepada petugas yabg ada di terminal.
Berita sebelumnya, Petugas Satuan Penanggulangan Preman dan Kejahatan Jalanan dibantu personil Sat Brimobdasu dan Dit Sabhara berhasil mengamankan 41 orang dalam operasi di Terminal Amplas, Senin (11/5).
Operasi yang dilakukan petugas gabungan itu bertujuan sesuai Program kerja 100 hari Kapolri Jendral Sutarman saat menjabat dalam memberantas premanisme dan kejahatan Jalanan di Indonesia.
Kepala Satgas yang juga Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Dul Alim melalui Kasubdit III Umum AKBP Amry Siahaan didampingi Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan mengatakan, selama sepekan melaksanakan operasi itu, Satgas telah mengamankan 52 orang.
Dikatakan, sembilan di antaranya telah dilakukan penahanan, sementara sisanya dilakukan pembinaan untuk selanjutnya dikembalikan kepada keluarga.
“Sebelum operasi di Terminal Amplas ini, Satgas telah mengamankan 11 tersangka terkait 1 kasus pencurian, 3 kasus pemerasan, 1 kasus senjata tajam, 2 kasus penggelapan mobil. Jadi, total yang telah diamankan selama sepekan pelaksanaan operasi ini adalah sebanyak 52 orang. 9 di antaranya ditahan, sementara sisanya dilakukan pembinaan untuk selanjutnya dikembalikan kepada keluarga,†ujarnya.
Pantauan saat operasi di Terminal Amplas, selain mengamankan puluhan preman dan pelaku kejahatan jalanan itu, petugas menemukan praktik pemerasan terhadap supir angkutan kota (Angkot). Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kwitansi pengutipan kepada salah satu armada Angkot dengan nominal Rp300 ribu. Kepada petugas gabungan, Kapos Terminal Amplas Aiptu MT Silitonga mengaku kutipan itu diduga dilakukan oknum OKP di sekitar lokasi.
Amry menambahkan, operasi itu dilaksanakan untuk mengantisipasi tindak premanisme dan kejahatan jalanan lebih dini. Menjawab wartawan, AKBP Amry Siahaan menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dugaan tindakan pemerasan yang terjadi di Terminal Amplas.
“Akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan, untuk mengungkap praktik pemerasan di terminal tersebut. Sebelumnya, kami sudah mendapat laporan dan informasi dari masyarakat,†jelasnya.
Diakui, pihaknya mendapat perintah dari Kapoldasu Irjen Pol Drs Eko Hadi Sutedjo SH MSi dan Direktur Ditreskrimum Kombes Pol Dul Alim untuk memberantas praktik premanisme dan kejahatan jalan di Sumut. (wol/muhammad rizki/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post