MEDAN, WOL – Mantan petinju, Lamhot Simamora, menyatakan rasa prihatinnya terhadap kondisi tinju profesional Sumut yang terpuruk, karena tidak adanya lagi kejuaraan tinju yang digelar serta dengan sendirinya provinsi ini juga sepi petinju berprestasi.
Dikatakan, saat ini tidak Sumut tidak lagi memiliki seorang juara tinju profesional. Hal tersebut disebut Lamhot karena kurangnya event-event tinju profesional yang digelar.
“Padahal di era tahun 80-an kita mempunyai petinju andal pada semua kelas, serta pernah memiliki sejumlah juara nasional seperti Timbul Halomoan dan Suwito Lagola,” kata Lamhot baru-baru ini.
Namun, diakuinya saat ini untuk menggelar sebuah pagelaran tinju profesional tidak mudah karena karena sulitnya mencari dana dan sponsor. Lamhot yang sudah menggelar sejumlah kejuaraan ini merasakan sendiri bagaimana sulitnya mencari dana dan sponsor.
Dikatakan, untuk membangkitkan kembali tinju profesional Sumut, promotor tidak bisa berjalan sendiri, sebab banyak pihak terkait. Dukungan pemerintah mutlak untuk membangkitkan tinju profesional di Sumut maupun tinju pro Indonesia yang mulai melempem.
“Di Indonesia kita kini tidak lagi mempunyai juara dunia tinju seperti Crish Jhon. Pemerintah tidak bisa berpangku tangan dengan kondisi ini,” tambah Lamhot yang juga juara tinju profesional Asia Pasifik versi badan tinju OPBF.
Selain pemerintah, dukungan dari pihak televisi swasta untuk menggelar tinju profesional seperti yang pernah dilakukan salah satu televisi swasta di tanah air, terbukti sangat berperan melahirkan petinju-petinju hebat Indonesia.
Mengenai badan-badan tinju profesional di Indonesia seperti KTI dan ATI, menurut Lamhot mempunyai peran untuk memberi stimulasi kepada petinju. Sebab itu diperlukan pengurus yang benar-benar mempunyai kapasitas, di antaranya kepengurusan yang benar-benar diakui adalah di masa dr Robert F Siregar memimpin KTI Sumut.
Pemerintah harus memberikan perhatian kepada tinju profesional Sumut yang kini kian terpuruk karena tidak adanya juara tinju profesional. Padahal jika ditangani secara serius Sumut pasti mempunyai banyak potensi karena tinju memang sesuai dengan karakter warga Sumut yang pemberani.
“Kita berharap nantinya ada petinju yang mempunyai prestasi membanggakan dan Sumut kembali menjadi kiblat tinju profesional di Indonesia,” pungkas Ketua Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI).(wol/waspada/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post