MEDAN, WOL – Kader Golkar Sumut berharap konflik internal partai berlambang pohon beringin itu cepat diselesaikan.
Menurut Anggota DPR RI dari Partai Golkar Meutya Hafid khawatir masalah tersebut akan mempengaruhi para kader, termasuk yang menjabat sebagai anggota DPR RI maupun DPRD.
“Masalah ini sudah delapan bulan, mau masuk bulan kesembilan. Wartawan yang meliputnya juga lelah,” katanya kepada Waspada Online, Minggu (10/5).
Ia menerangkan, permasalahan ini berawal pada pemecatan delapan kader yang menyatakan sikap tidak mendukung Prabowo Subianto pada ajang pemilhan Presiden lalu. Ia sendiri juga merasa bingung dengan kasus pemecatan tersebut. Karena pada Pilpres 2009 lalu saat Jusuf Kalla mencalonkan diri sebagai presiden, tidak ada kader yang mengalami pemecatan meskipun banyak yang tidak setuju.
“Itu yang memicu polemik panjang di internal Partai Golkar,” ujar Meutya.
Meutya juga membantah dirinya memiliki kedekatan dengan kubu Agung Laksono. Baginya, ia memiliki kedekatan yang sama dengan kedua belah pihak baik Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono. Ia menilai anggapan tersebut muncul karena ia mematuhi keputusan Kementerian Hukum dan HAM.
Meski demikian, ia berpendapat bahwa tidak seharusnya perbedaan pendapat dan masalah internal diselesaikan melalui pengadilan.
“Sayang kurang setuju kalau masalah itu dibawa ke pengadilan. Prinsipnya masalah di dalam harus diselesaikan di dalam (Mahkamah Partai),” katanya. (wol/data2)
Penulis: CAESSARIA INDRA DIPUTRI
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post