JAKARTA,WOL – Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah berbeda pendapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membekukan PSSI. Kalla mengaku sepakat dengan Presiden untuk meningkatkan prestasi persepakbolaan nasional.
“Apanya perbedaan? Dua-duanya, saya dengan Presiden, sepakat duduk sama-sama berdua agar sepakbola jalan,” kata Wapres di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/5).
Wapres menyatakan sudah membicarakan masalah PSSI dengan Presiden pada pekan lalu. Dalam pembahasan itu, Presiden Jokowi meminta Kalla untuk memanggil Menpora pada Senin (25/5) kemarin.
“Jadi, kami sepakat pada minggu lalu, Rabu atau Selasa, tetapi bukan hanya sepakbola. Kesimpulannya, Pak Wapres panggil Menpora, selesaikan persoalannya,” kata JK.
Mengenai hasil pertemuannya dengan Menpora, Wapres menyatakan Menpora sudah sepakat merevisi Surat Keputusan (SK) Nomor 01307 Tahun 2015 tentang sanksi administratif berupa pembekuan terhadap PSSI. Menurut Kalla, pembekuan PSSI yang berujung pada penghentian liga tidak sejalan upaya meningkatkan prestasi sepakbola nasional.
Kalla berpendapat bahwa kompetisi merupakan cara untuk meningkatkan prestasi para pemain sepak bola nasional. Karena itu, menurut JK, SK pembekuan PSSI harus dicabut agar induk organisasi sepakbola di Indonesia itu bisa segera dibenahi untuk membentuk kompetisi yang lebih baik.
“Untuk prestasi baik itu, hukum yang pertama harus ada kompetisi karena kompetisi menyebabkan pemain latihan, ada aktivitas, ada penonton. Untuk berkompetisi harus ada yang mengatur, yaitu PSSI. Jadi, kalau mau bola maju, berprestasi, ya PSSI harus baik, harus aktif, tidak mungkin tidak. Kita tetap harus masuk FIFA, ya kan?” kata Kalla.
Kalla mengungkapkan, seusai bertemu dengan Menpora, dirinya langsung menemui Presiden Jokowi. Menurut JK, Jokowi meminta agar masalah sepakbola Indonesia diselesaikan secara bersama-sama agar kompetisi dapat segera bergulir kembali.
“Mari Pak Jusuf, kita selesaikan bola ini, yang penting jalan. (Saya jawab) ‘Oh iya, iya, bahaya kalau tidak.’ Saya bilang ada tiga hal. Jangan tutup kesempatan orang menikmati sepakbola dan juga olahraga. Kalau golf mau dibekukan, biar saja, kan hanya bersifat pribadi,” ucapnya. (wol/bolakompas/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post