WOL – Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk anak bangsa di Indonesia. Peningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, tentunya membantu memperbaiki berbagai kebobrokan yang ada dan secara perlahan mengubah negara Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat.
Salah satu gerakan yang sangat peduli dengan pendidikan yaitu Turun Tangan Medan (TTM-Mengajar). Gerakan ini meringankan hati dan langkahnya untuk peduli pendidikan anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang kategori sekolahnya adalah sekolah yang sangat marginal.
Menurut Leader Project TTM-Mengajar, Muhammad Fachri Turun Tangan Medan sudah berjalan mulai akhir Januari 2015. Sekolah yang menjadi sasaran adalah Yayasan Dian Bersinar Kecamatan Medan Kota dan SD Swasta PAB-TI Brayan Kecamatan Medan Barat.
“Diawal project ini, kami mengajar keterampilan dan Agama di Yayasan Dian Bersinar. Mulai maret 2015 fokus TTM-Mengajar adalah SD PAB-TI yang dilaksanakan setiap sabtu pagi dengan diawali sesi kebugaran, dan dilanjutkan dengan mengajar dengan materi pelajaran seperti Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris sampai ke Keterampilan” terang Fachri.
Pada tanggal 2 mei kemarin TTM-Mengajar juga mengadakan kegiatan memperingati hari pendidikan seperti menyanyikan lagu Indonesia raya sebelum memulai sesi senam, kemudian mengadakan lomba menggambar bertemakan pendidikan dan juga cerdas cermat mengenai sejarah Indonesia dan pengetahuan umum lainnya.
SD PAB-TI yang menjadi pilihan, karena mereka adalah calon-calon penerus bangsa yang pendidikannya terancam karena fasilitas yang sangat tidak memadai. Hati nurani relawan TTM-Mengajar sangat tergerak dan terpanggil untuk menjadi keluarga mereka dan membekali mereka walau hanya seminggu sekali.
“Sukses bukan hanya dapat diraih oleh anak-anak yang memiliki pendidikan di tempat yang nyaman dan layak, tetapi sukses adalah milik anak-anak yang ingin berusaha dan bekerja keras untuk menggapainya. Harapannya, Insya Allah project ini dapat berkembang terus menjangkau dan membantu sekolah maupun lingkungan yang marginal lainnya” pungkas Fachri.
Oleh Dian Febriana Silalahi (Relawan Turun Tangan Medan)
Discussion about this post