JAKARTA, WOL – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada kisaran level support 5.000 dengan ressistance 5.250. IHSG masih akan bergerak mendatar, lantaran data perdagangan serta inflasi dalam negeri yang memburuk.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengungkapkan bahwa investor masih menunggu keputusan The Fed terkait kenaikan suku bunganya. Terlebih, ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mulai menurun di tengah penguatan dolar AS.
“Menjadi sentimen sangat besar bagi dalam negeri, karena menjadi patokan Bank Indonesia (BI) terhadap keputusan suku bunga BI Rate,” tutur Kiswoyo di Jakarta, Senin (8/6).
Sementara itu, investor mengharapkan selisih suku bunga The Fed dengan BI Rate masih memberikan profit bagi investor. Sehingga,sepertinya BI tidak akan menaikkan BI Rate. “Kalau menaruh dengan dolar AS bunganya lebih kecil dibanding dengan Rupiah. Kenaikan BI Rate kecil kemungkinan,tergantung kenaikan The Fed sendiri,” imbuh dia.
Di sisi lain, perdagangan sejauh ini terbilang masih normal. Namun, pergerakan indeks sudah mulai berkurang tekanan jual. “Tekanan jual sudah mulai berkurang, biasanya pergerakannya side way. Masih normal untuk besok, memasuki Ramadan mulai berkurang sepi transaksi,”tandasnya. (okezone/data2)
Discussion about this post