MEDAN, WOL – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan†(STIK-P) Medan sebagai salah satu kampus yang konsen di dunia komunikasi, khususnya broadcasting, seakan tidak kehabisan akal dalam menggali kreativitas mahasiswanya.
Kampus yang akrab disapa ‘kampus oranye’ ini pun mengajak mahasiswanya untuk memproduksi sebuah program acara talkshow dengan menghadirkan Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Femina, Petty S Fatimah, bertajuk ‘Bincang Bintang’ di kampus tersebut, Jl SM Raja, beberapa waktu lalu.
Dari pantauan Kreasi, acara yang berdurasi selama 120 menit ini memang sejak awal sepenuhnya di konsep dan dilakukan sendiri oleh mahasiswa STIK-P yang mengambil mata kuliah broadcasting.
Maka tak heran, bila pengisi acara, produser, kameramen, pemain musik hingga tata lampu semuanya dilakukan langsung oleh mahasiswa jurusan Public Relations (PR) dan ilmu Jurnalisme tersebut.
Hadir sebagai bintang tamu, Petty banyak bercerita tentang kreativitas dalam sebuah event. Dikatakannya, bila mengelola sebuah acara itu tidak mudah, apalagi bila event tersebut berkaitan dengan nilai bisnis.
“Maksudnya, ada tiket yang harus dibeli untuk menyaksikan sebuah event. Maka penyelenggara acara harus mengkonsep acara tersebut sedemikian rupa agar tidak bosan dan menyenangkan agar penonton pun puas,†katanya menambahkan untuk menggali sebuah kreativitas dalam sebuah event tidak harus menggunakan kalangan muda.
“Ingat bila usia muda tidak menjamin seseorang memiliki kreativitas. Jadi intinya, bukan usianya yang muda tapi jiwanya, karena kalo jiwanya muda tentu banyak ide-ide yang kreatif,†terangnya.
Dalam memproduksi sebuah event juga diperlukan perencanaan matang, agar acara yang dikonsep benar-benar siap dan berjalan lancar sesuai keinginan. Misalkan saja, penyelenggaraan ‘Wajah Femina’.
“Bila acaranya digelar pada Desember nanti, maka persiapan yang dilakukan harus dimulai pada Februari lalu. Intinya, sebuah acara memerlukan persiapan yang baik,†tegas alumnus ITB ini.
M Nor Darmansyah, mahasiswa STIK-P, mengaku cukup tertantang dengan tugas mata kuliah broadcasting memproduksi sebuah talkshow. Artinya, kata Nor, ini akan menjadi pengalaman tersendiri bagi mahasiswa dalam mengemas sebuah acara.
“Tentu banyak yang harus dievaluasi lagi, tapi cukup puas dengan tugas tersebut jadi tahu segala sesuatu yang harus dilakukan termasuk kekurangannya,†sebut mahasiswa semester IV itu.
Sebelumnya, Suprapti Indah Putri SP MIKom selaku dosen broadcasting STIK-P mengaku mahasiswa tidak lagi berkutat kepada materi kelas mulai tahun ajaran lalu. Melainkan sudah terjun langsung ke lapangan untuk meliput berita.
“Selanjutnya, hasil liputan mahasiswa akan dilanjutkan dengan pembuatan paket berita yang menarik. Bahkan, saat ini mahasiswa pun akan diajarkan mengkonsep program acara televisi,†tegasnya berharap mahasiswa tidak hanya menjadi presenter saja, tapi juga sebagai produser.
“Ingat, saat ini sudah banyak orang yang ingin menjadi produser dengan membuat program acara yang menarik lantas menjualnya ke stasiun televisi. Tentunya orang-orang yang kini menjadi produser memiliki kreativitas tinggi, karena mengkonsep suatu acara itu tidak mudah, namun juga tidak sulit jika ingin dipelajarinya,†ucapnya.
(wol/waspada)
Editor M AGUS UTAMA
Discussion about this post