MEDAN, WOL – Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara Aripay Tambunan mensinyalir adanya permainan kartel dalam penentuan harga Crude Palm Oil (CPO).
Indikasi tersebut diduga karena rendahnya harga yang ditetapkan pabrik kelapa sawit dalam membeli hasil dari petani di Sumatera Utara..
“Masa dengan harga dollar yang sekarang Rp14.000 lebih, harga jual CPO dari petani hanya Rp400-500 saja? Ini kan nggak wajar,” katanya, Kamis (27/8).
Ia juga meragukan keakuratan timbangan dari pihak pabrik kelapa sawit sehingga mereka dengan mudahnya menekan harga kepada petani. Hal ini diperkuat dengan peran pemerintah yang tidak mampu mengendalikan harga minyak kelapa sawit tersebut.
“Ini artinya kan pemerintah tidak masuk dalam kawasan trading CPO. Jadi para pemain kartel ini yang menguasai harga. Mereka memonopoli permainan,” ujar politisi PAN ini.
Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan tera ulang timbangan kelapa sawit. Ia mengatakan, jika masalah timbangan ini masih terus dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan para petani sawit akan mengalami kerugian.
“Karena apabila timbangan-timbangan ini dipermainkan akan merugikan masyarakat tani,” katanya.(wol/cza/data2)
Discussion about this post