MEDAN, WOLÂ – Walaupun petugas kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal bahkan ada yang dilumpuhkan dengan timah panas (ditembak, red), namun aksi begal tetap semakin mengganas di Kota Medan.
Kali ini, korbannya Endang Sulastri (23) pekerja harian lepas (PHL) Min Reskrim Polsek Medan Baru. Korban hingga kinia masih menjalani perawatan secara intensif di RS Elisabet Medan, karena keadaan korban kritis.
Menurut keterangan Wakapolsek Medan Baru, AKP Sangkot Simare-mare kepada Waspada Online, Sabtu (26/9), peristiwa terjadi pada Minggu (20/9) pukul 14.00 WIB. Awalnya korban Endang Sulastri penduduk Jalan Palem, Perumnas Helvetia menumpang becak bermotor (betor) mau mengantar orangtuanya ke Jalan TB Simatupang, Pinangbaris, Medan Sunggal ke pangkalan bus karena orangtuanya mau pulang ke Langkat.
“Orangtuanya duduk sebelah kanan dekat pengemudi betor dan sementara korban duduk samping ibunya sebelah kiri. Setiba di Jalan Gatot Subroto dekat Jalan Patriot Medan, tiba-tiba tasnya berisikan makanan kecil dan lainnya yang akan diberikan untuk keluarganya, dirampok begal mengendarai sepedamotor.
Tarik-tarikan pun terjadi, akibat hentakan cukup keras, korban terjungkal dan kepalanya terhempas ke aspal hingga hidungnya mengeluar darah akibat benturan keras.
Pelaku begal berhasil mengambil tas korban secara paksa, mereka langsung kabur dengan menambah laju larinya kendaraan.
Orangtua korban melihat putrinya terkapar di aspal langsung menangis dan minta tolong bantuan warga yang melintas di lokasi kejadian, korban dinaikkan ke betor yang ditumpanginya lalu membawanya ke rumah sakit terdekat.
Karena kondisi korban sangat kritis, korban dipindahkan ke Rumah Sakit Elisabet. “Kami dan petugas Reskrim Polsek Medan Baru sudah melihat (membesuk) korban di RS Elisabet, kondisinya kritis,” jelas Simare-mare.
Ditambahkan, korban bekerja sebagai PHL di Min Reskrim Polsek Medan Baru cukup rajin dan setiap tugas diberikan cepat selesai dengan baik. “Kami mendoakan agar korban lekas sembuh dan pelakunya cepat pula ditangkap,” tutur Simare-mare dan mengaku kasusnya sudah ditangani Polsek Medan Sunggal.
Kapolsek Medan Sunggal Kompol Harry Azhar SH,SIK melalui Kanit Reskrim Iptu Nur Istiono SIK, mengatakan pihaknya sudah menurunkan timsus untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut.
“Timsus sedang bekerja di lapangan mengumpulkan berbagai informasi dari warga maupun lainnya. Personel Reskrim Polsek Medan Sunggal sudah membesuk dan sekaligus melihat kondisi korban, namun korban belum bisa ditanyai,” jelas Nur.
Secara terpisah, warga mengaku bernama sapaan Joko alias Kodok, mengatakan pelaku begal terus beraksi dan petugas harus meningkatkan patroli, razia dan hunting.
Sebenarnya, kata Kodok, kejahatan bisa berkurang apabilah personel Sabhara Poldasu, Sabhara Polresta Medan, Sabhara Reskrim Polsek-polsek dan dibantu Brimob Poldasu giatkan patroli, razia dan hunting.
“Masa pelaku lebih pintar dari polisi dan pelaku beraksi karena dimana tidak ada polisi,” jelasnya. Anehnya lagi, Polresta Medan ada Unit Jahtanras tapi terlihat kurang bergeming dan geregetan dalam mengungkap dan menangkap pelaku begal yang sangat meresahkan masyarakat.(wol/gacok/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post