JAKARTA, WOL – Rombongan Pemimpin DPR telah tiba di Tanah Air. Mereka baru saja melakukan kunjungan ke Arab Saudi selama 12 hari atas undangan Raja Arab Saudi, Raja Salman.
Setelah turun dari pesawat, rombongan yang terdiri dari Pemimpin DPR Setya Novanto, Fadli Zon, Fahri Hamzah Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen Nurhayati Ali Assegaf dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, langsung meluncur ke Gedung DPR.
Mereka menggelar konferensi pers, menkonfirmasi sejumlah isu yang berkembang belakangan ini. Memulai konferensi pers, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, kunjungannya ke Arab Saudi adalah sebagai Ketua Tim Pengawas Haji yang rutin dilakukan tiap tahun.
Sementara Setya Novanto, Fadli Zon, Nurhayati, dan Jazuli ke Arab Saudi dan berhaji atas undangan Kerajaan Arab Saudi. “Ada tim yang tahun ini saya pimpin, anggotanya sebagian Komisi VIII. Status keberangkatan Ketua dan Fadli karena undangan dari Raja Saudi,” kata Fahri dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/9).
Menurut Fahri, undangan itu diberikan ke seluruh pejabat se-dunia. Khususnya negara muslim yang biasa ikut ibadah haji, termasuk Presiden Joko Widodo juga turut diundang. Karena diundang Raja, maka rombongan DPR mendapat fasilitas dari kerajaan. Di antaranya tinggal di rumah Raja.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta kepada semua pihak tidak membesar-besarkan persoalan fasilitas dari Raja Arab Saudi menjadi seolah-seolah sebagai gratifikasi. “Ini fungsi politik setiap pejabat dan pimpinan negara. Diplomatik, saling mengunjungi, itulah yang terjadi dengan Pak Ketua,” ucap Fahri.
Sementara Ketua DPR Setya Novanto menjelaskan soal undangan yang diterimanya dari Raja Arab Saudi. Novanto mengaku menerima undangan tersebut sejak enam bulan lalu dan berlaku untuk enam orang. “Kami terima undangan enam bulan lalu. (Yang berangkat) saya dan istri, Fadli dan istri, Pak Jazuli, dan Bu Nurhayati,” kata Novanto.
Diakui Novanto, ia selaku Ketua DPR juga menerima undangan khusus dari Raja Salman. Novanto diundang bersama dari negara-negara sahabat yang berpenduduk muslim lainnya. Termasuk di dalamnya, Presiden Maldives dan Ketua Parlemen Irak.
Menyambung pernyataan Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, undangan dari Arab Saudi diterima setiap tahun oleh Parlemen Indonesia. Dia pun meminta undangan itu tidak diperdebatkan. “Intinya adalah undangan dari Raja hampir setiap tahun,” tandas Fadli.(sindonews/data2)
Discussion about this post