MEDAN, WOL – Presiden RI Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden No 21 Tahun 2015 tentang Satuan Tugas Percepatan Relokasi Korban Terdampak Bencana Erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Dalam Rapat Terbatas ‎Tindak Lanjut Penanganan Bencana Erupsi Gunung Sinabung yang digelar di Istana Presiden, Presiden Jokowi memerintahkan agar relokasi 370 KK korban Gunung Sinabung selesai semuanya pada akhir tahun ini. Presiden juga meminta agar Bupati Karo aktif dalam menangani masalah pengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sesuai perintah Presiden Jokowi saat kunjungan ke Sinabung tahun lalu, masalah relokasi harus segera dituntaskan. Pengungsi yang ada juga ditangani dengan baik. Saat ini masih ada 2.615 KK (9.538 jiwa) yang mengungsi karena status Gunung Sinabung masih Awas.
“Sesuai rekomendasi PVMBG, maka 2.053 KK (6.179 jiwa) dari 7 desa harus direlokasi karena desa tersebut berada Kawasan Rawan Bencana 3. Untuk prioritas pertama maka 370 KK (1.212 jiwa) warga Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah akan direlokasi di kawasan Siosar,” katanya, Selasa (22/9).
Saat ini 370 unit hunian tetap sudah selesai dibangun dan sudah diserahkan kepada warga. Namun yang ditempati baru 21 KK.
Hal ini karena lahan pertaniannya belum tersedia. Lahan seluas 185 ha hutan pinus untuk lahan pertanian bagi mereka belum selesai ditebang.
“Baru 120 hektare, diharapkan selesai November 2015 nanti. Lahan ini juga masih perlu dimatangkan dan tunggul pohon harus dicabut. Ini perlu waktu 9-12 bulan. Untuk itu warga diperpanjang bantuan sewa lahan pertanian dan rumah selama setahun,” imbuhnya.
Sutopo menyebutkan, Presiden Jokowi dijadwalkan akan berkunjung ke Siosar pada ‎25 September mendatang untuk melihat langsung huntap dan dialog dengan masyarakat. Sejak September 2013 hingga sekarang, BNPB telah membantu Pemda Karo Rp 171,8 milyar untuk penanganan Sinabung.(wol/cza)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post