JAKARTA, WOL – Pelaksanaan Turnamen Piala Kemerdekaan 2015, telah selesai. PSMS Medan tampil sebagai juara dalam turnamen yang dibuat oleh Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.
Ironisnya, beberapa tim belum menerima match fee. Bahkan Tim Transisi dan Event Organizer (EO) Piala Kemerdekaan saling lempar tanggung jawab soal tunggakan. Tim Transisi mengaku match fee baru bisa dibayarkan usai dana dari sponsor cair.
“Semua uang sponsor itu turunnya setelah kegiatan (Piala Kemerdekaan). Kami menyatakan soal keuangan bukan dikelola oleh tim Transisi, tapi oleh EO Piala Kemerdekaan yakni PT Cataluna Sportindo,” kata anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, Kamis (17/9).
Di sisi lain, EO Piala Kemerdekaan, menolak bertanggung jawab soal tunggakan match fee. Direktur Operasional, Yohanes Indra, mengatakan pihaknya hanya menjadi pelaksana dan pengelola kompetisi sepakbola bikinan Tim Transisi tersebut. Ditegaskan, bukan pihaknya yang harus bertanggung jawab soal ketersediaan dana pertandingan.
“Harus kami jelaskan duduk perkaranya itu ada di Tim Transisi. Mereka (Tim Transisi) yang menyediakan dana pertandingan dari sponsor-sponsor. Kami hanya mengelola dan menyalurkan saja,” kata Yohanes.
Yohanes mengungkapkan tunggakan match fee terjadi setelah babak penyisihan grup. Artinya, seluruh pertandingan di fase perempatfinal belum dibayarkan. Tunggakan itu termasuk hadiah bagi klub semifinalis dan klub finalis, juga hadiah untuk klub juara.
“Tim transisi sepatutnya melunasi seluruh tunggakan pada pekan ini. Sebenarnya, sejumlah sponsor utama Piala Kemerdekaan, sudah komitmen menyediakan anggaran pelaksanaan turnamen. Kita tidak bisa menyalurkan tanpa ada dana dan persetujuan dari Tim Transisi,” beber Yohanes. (wol/bolanet/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post