JAKARTA, WOL – Sukses Piala Presiden 2015 tak lepas dari Maruarar Sirait, yang merupakan Ketua SC Pertandingan Piala Presiden. Maruarar merupakan sosok pemuda ideal yang penuh tanggung jawab dan integritas. ‎”Saya kira, berkat dia Piala Presiden sukses,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, di sela-sela Final Piala Presiden antara Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10).
Sebagai sesama anak muda, Bima mengaku berteman baik dengan Maruarar. Ia pun mengenal sosok Maruarar yang sangat komunikatif, dialogis dan memiliki banyak jaringan. “Piala Presiden bisa sukses ini karena kemampuan komunikasi Maruarar yang luar biasa. Jaringannya juga luas, dan mengenal semua kalangan. Kita harus apresiasi Maruarar karena telah membawa sepakbola Indonesia menjadi lebih baik lagi,” kata Bima Arya.
Dalam final, Persib Bandung akhirnya menjadi juara Piala Presiden setelah mengalahkan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam. Persib menaklukan Sriwijaya dengan skor 2:0
Dalam sambutan penutup, Ketua SC Piala Presiden Maruarar Sirait, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Wiododo. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Badrodin Haiti, Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Teddy Lhaksamana. Tak ketinggalan, Maruarar juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, Gubernur Jawa Barat, Kodam Siliwingi, Polda Jabar dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
“Terimakasih juga kepada para suppporter Persib Bandung, kepada pendukung Srwijaya, yang sudah datang dengan tertib. Kita buktikan kita bisa sportif, siap menang dan siap kalah. Terimakasih juga kepada The Jakmania yang sudah menjadi tuan rumah yang baik,” ungkap Maruarar disambut tepuk tangan membahana puluhan ribu penonton.
Dalam kesempatan ini, Maruarar menegaskan bahwa pertandingan Piala Presiden sudah berjalan sebagaimana pesan Presiden Jokowi. Misalnya, pertandingan berlangsung secara fair, dengan menghadirkan wasit yang tegas, berani serta adil.
“Tidak ada pengaturan skor,” tegas Maruarar, disambut lagi tepuk tangan puluhan ribu penonton yang menyaksikan pertandingan bersejarah yang disebut-sebut banyak kalangan sebagai titik tolak kebangkitan sepakbola Indonesia.
Selain itu, lanjut Maruarar, pertandingan juga berlangsung secara transparan, dan diaduit oleh lembaga profesional PricewaterhouseCoopers (PWC). PWC sudah memastikan sudah memproses audit dan hasilnya akan segera diumumkan pada publik pada bulan November mendatang. Sementara selaman ini, komitmen Mahaka kepada klub dan juga pemain juga sudah berjalan dengan lancar sebagaimana komitmen di awal. (wol/mrz/data1)
Editor: AGUS UTAMA
Discussion about this post