Polemik tersebut membawa banyak pengaruh negatif terhadap universitas kebanggaan masyarakat Sumut itu.
Ajib mencontohkan, peringkat universitas kebanggaan warga Sumatera Utara tersebut menurun dalam akreditasi perguruan tinggi negeri di Tanah Air. “Kalau tidak salah kami, sudah turun ke rangking ke-34,” katanya.
Selain itu, berbagai bentuk kekhawatiran juga muncul di kalangan mahasiswa dan lulusan USU karena dikabarkan ijazah yang ditandatangani setingkat Pelaksana Tugas Rektor tidak berlaku. Informasi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi lulusan dan keluarga mahasiswa USU karena tidak dapat mempergunakan ijazah (tak laku, red) yang dikeluarkan perguruan tinggi itu.
Oleh karena itu, politisi Partai Golkar ini berharap seluruh pemangku kepentingan dalam pemilihan Rektor Universitas Sumatera diharapkan dapat mengakhiri polemik yang terjadi untuk memberikan kebaikan bagi semua pihak.(wol/cza/data2)
Editor: AGUS UTAMA
Discussion about this post