MEDAN, WOL – Manajer PSMS Medan, Andry Mahyar, mengaku bila semua tuduhan yang diberikan terhadap oknum manajemen dan pengurus tim PSMS terkesan dibuat-buat dan tidak logika.
Dikatakan, terkait peran 40 klub di PT Kinantan Medan Indonesia sejauh ini memang ada, karena 40 klub memiliki saham sebesar 20 persen. Namun untuk pendistribusian saham tersebut, tentulah tugas Ketua Umum PSMS sekaligus Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia, dr Mahyono.
“Awalnya memang saya diberikan tanggungjawab untuk menyelesaikan badan hukumnya mengingat menjelang Piala Kemerdekaan bergulir PT tersebut tidak kunjung selesai, lagi pula waktu penandatanganannya saya, KF Siregar, dan dr Mahyono langsung menghadap Pangkostrad. Jadi bagaimana mungkin dia (dr Mahyono) tidak tahu isinya, logika sajalah, seorang dokter tidak membaca terlebih dahulu surat yang akan ditandatanganinya,†tegasnya, Kamis (12/11).
Dikatakan, lucunya lagi masalah rangkap jabatan dalam struktural PT Kinantan Medan Indonesia. Sudah jelas dalam struktural PT Kinantan Medan Indonesia, yakni Direktur Utama dr Mahyono, Direktur Keuangan KF Siregar, Direktur Marketing Andi, Direktur Teknik Jampi Hutahuruk.
“Sementara Direktur Umum, Personalia, dan Hukum kebetulan saya yang dipercaya, jadi jabatan yang saya pegang hanya satu, bukan tiga. Karena bidang Umum, Personalia, dan Hukum itu digabung dalam satu jabatan, dan saya rasa itu hal yang wajarlah dalam organisasi,†tegasnya.
Lanjut, terkait masalah uang hadiah Piala Kemerdekaan yang hanya tersisa Rp130 juta di kas, hal itu sudah diberikan perinciannya kepada Pangkostrad. Karena seperti diketahui, uang hadiah tersebut sudah dibagikan kepada para pemain, pelatih, ofisial, dan manajemen.
“Untuk masalah dana tim yang tersedot untuk membayar gaji manajemen dan ofisial tim, saya rasa itu mengada-ngada. Karena kami hanya ada enam orang di manajemen tim, yakni saya selaku manajer, Saktiawan Sinaga sebagai wakil, Amin sebagai sekretaris tim, Abdi Panjaitan sebagai media officer, Soni Gunawan selaku security officer, dan Edy Sofyan sebagai kesekretariatan, itupun gajinya tidak ada yang di atas Rp5 juta, bahkan saya tidak ada terima gaji,†ucapnya.
Ditanya adanya wacana perombakan tim yang akan dilakukan Pembina PSMS Letjen TNI Edy Rahmayadi, Andry mengaku belum ada kabar tentang itu. Bahkan dirinya intensif dalam berkomunikasi dengan Pangkostrad.
“Saya juga heran dengan isu yang beredar bahwa akan ada perombakan. Tadi malam (kemarin) saya masih komunikasi dengan beliau, dan meminta saya untuk mendampingi anak-anak ke Surabaya untuk main di Piala Jenderal Sudirmanm,†pungkasnya. (wol/waspada/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post