MEDAN, WOLÂ – Direktur Kajian Informasi, Pendidikan dan Penerbitan Sumatera (KIPPAS), J Anto, menyebutkan media massa memiliki peran penting dalam mengubah pola pikir masyarakat dalam menentukan sosok pemimpin yang pantas untuk memimpin mereka setiap pesta demokrasi digelar.
Namun sangat disayangkan, peran media massa dalam memberikan pelajaran untuk lebih menampilkan sosok calon pemimpin tersebut tidak terlihat sama sekali. Media massa cenderung menyajikan informasi tentang kelompok mana saja yang ikut mendukung salah satu calon tertentu.
Hal itu ia utarakan, saat menghadiri diskusi publik menyoal pilkada serentak dan urgensi kesadaran politik rakyat yang digagas Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara (Bakumsu) di Medan, Kamis (26/11).
“Masyarakat belum tahu siapa sosok calon pemimpin yang akan mereka pilih. Karena media massa cenderung menampilkan kegiatan seremoni atau bentuk dukungan kelompok pada calon tertentu. Pilkada ini kan momentum 5 tahun sekali. Jadi sangat wajar saja jika media massa mengambil kesempatan menambang iklan dalam event ini,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pekerja media (jurnalis,red) juga memiliki ideologi dan keberpihakan pada salah seorang calon kepala daerah. Sebab jurnalis adalah manusia biasa. Jadi sangatlah wajar jika mereka menyatakan dukungannya kepada salah satu calon kandidat, walalupun idealnya tidak dibenarkan.
“Dalam kode etik jurnalistik, seorang jurnalis tidak boleh memihak dan harus bersikap netral. Namun kedua unsur tersebut sulit untuk direalisasikan, karena akan berbenturan dengan kepentingan ekonomi perusahaan dan keinginan pasar,” sambungnya lagi.
Lebih lanjut, Anto menjelaskan sejauh ini netralitas media massa untuk Pilkada Medan cukup terjaga. Karena, calon yang maju hanya berjumlah dua orang. Akan lain ceritanya, jika calon kepala daerah yang maju itu berjumlah lebih dari dua. Dipastikan, pola pemberitaan akan menampilkan sosok yang sanggup membayar lebih dalam beriklan dalam bentuk pemberitaan.
“Artinya, mau tidak mau media massa mengakomodir dua pasangan calon tersebut. Jika tidak, akan terlihat jelas keberpihakan media massa tersebut,” pungkasnya. (wol/mrz/data1)
Discussion about this post