MEDAN, WOLÂ – Pengamat Politik Sumatera Utara Shohibul Anshor Siregar menyebutkan, partisipasi masyarakat dalam menyambut Pilkada di Sumut khususnya Medan masih rendah.
Pasalnya masyarakat sudah apatis terhadap pemimpin maupun perwakilan mereka di parlemen. Janji-janji yang pernah diucakan saat berkampanye dahulu, hanya segelintir yang direalisasikan.
“Bagaimana masyarakat memahami bahwa korupsi itu salah?, bagaimana masyarakat tahu bahwa calon pemimpin mereka itu bersih?, masyarakat tidak pernah tahu. Karena selama ini hanya pencitraan yang muncul di permukaan. Itulah sebabnya masyarakat apatis terhadap Pilkada ini,” ungkapnya usai menghadiri diskusi publik menyoal Pilkada Serentak dan urgensi kesadaran politik rakyat yang digagas Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara (Bakumsu) di Medan, Kamis (26/11).
Ditambahkan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UMSU ini, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta akbar yang dilaksanakan tiap lima tahun sekali ini, perubahan sistem pemilihan adalah solusi yang tepat.
Contohnya, berikan wewenang partai di daerah dalam menentukan sosok yang akan tampil dalam kancah perebutan kursi atau hati masyarakat. Dengan begitu, calon yang akan maju ini lebih dekat dengan masyarakat.
“Ada tiga sistem perubahan yang harus dilakukan. Pertama, partai politik bukanlah sesuatu akarnya yang di atas. Kedua, berikan wewenang di daerah. Dan ketiga, perekrutan anggota parpol harus memenuhi syarat tertentu,” imbuhnya.(wol/mrz/data1)
Discussion about this post