MEDAN, WOLÂ – Meskipun hasil penetapan calon Wali Kota Medan terpilih untuk periode 2016-2021 belum disahkan oleh KPU Medan, akan tetapi berdasarkan perhitungan cepat (quick count) pasangan nomor urut 1 Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution sementara menang mutlak atas rivalnya pasangan nomor urut 2 Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma, atau 71,72 persen berbanding 28,28 persen, Pilkada Medan 2015.
Bagi partai politik pengusung pasangan nomor urut 2 seperti Demokrat, Hanura dan Gerindra, keputusan perhitungan cepat yang di siarkan salah satu lembaga survei belum bisa dijadikan patokan. Penegasan itu disampaikan
Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan Anton Panggabean di gedung DPRD Medan, Jumat (11/12) mengatakan, terlalu prematur untuk menyatakan bahwa pasangan nomor urut 1 memenangkan hasil perolehan suara di Pilkada Medan. Pasalnya masing-masing parpol pendukung memiliki hasil real qount. “Biarlah KPU yang menyatakan siapa menang dan kalah dalam hal ini,” sebutnya.
Anton menambahkan, siapapun yang nantinya terpilih berdasarkan keputusan KPU Medan, Demokrat secara tegas menerima keputusan itu. Akan tetapi jika ada temuan lapangan yang mencurigakan, pihaknya akan melakukan diskusi lanjutan guna menentukan langkah selanjutnya melalui tim hukum yang sudah dipersiapkan.
“Siapapun Wali Kotanya, selaku perwakilan masyarakat yang duduk di legislatif, kita akan kritisi kinerja mereka. Bukan berarti kita oposisi atau balas dendam karena calon yang kita usung tidak menang,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Hanura DPRD Medan, Hendra DS mengungkapkan, partainya siap mengawal janji-janji calon Wali Kota terpilih (berdasarkan Quick Count) saat berkampanye dahulu, meskipun calon Wali Kota yang di usung partainya hanya memperoleh suara jauh dari yang di targetkan. “Tidak ada oposisi. Tetapi kami akan pantau janji-janji beliau saat berkampanye dulu,” ucap Hendra.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan, Godfried Effendi Lubis menyebutkan bahwa, penetapan suara sah itu hak-nya KPU Medan, bukan lembaga survei. Begitupun pihaknya siap mengawal janji-janji pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang menang. “Kita siap mengkritisi dan memberikan masukan kepada Wali Kota Medan terpilih. Bukan berarti kita berseberangan. Kalau beliau bagus kinerjanya, kita bilang bagus. Tapi jika tidak, ya sebaliknya. Fungsi dewan ini kan penyeimbang,” pungkasnya. (wol/mrz/data1)
Discussion about this post