MEDAN, WOLÂ – Manajer PS TNI, Andry Mahyar, menegaskan manajemen telah mengajukan nota protes kepada panitia. Protes itu diajukan terkait keputusan kontroversial wasit yang memberikan hadiah tendangan penalti kepada Persija Jakarta.
“Kami mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti. Padahal pelanggaran yang dilakukan Henri Aprilianto terjadi di luar area penalti. Penilaian ini bukan tanpa alasan, karena kami sudah melihat berkali-kali hasil rekaman dan faktanya memang itu terjadi di luar kotak terlarang,†jelas Andry, Rabu (16/12).
Dikatakan, nota protes yang dilayangkan agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Artinya, manajemen berharap agar sepakbola Indonesia bisa lepas dari kesalahan-kesalahan elementer yang akhirnya merugikan tim lain.
“Kami no comment terkait adanya dugaan ini adalah settingan. Namun faktanya kami mendapat dua penalti di dua pertandingan dengan wasit yang sama. Maka, sekarang masyarakatlah yang bisa menilai ini,†tegasnya.
Ditanya tentang pertandingan terakhir melawan Mitra Kukar, Andry mengaku sudah meminta pemain melupakan dua kekalahan sebelunnya dan bekerja keras di pertandingan selanjutnya.
“Secara hitung-hitungan kami masih ada kans untuk lolos ke babak berikutnya. Jadi tidak ada kata menyerah sebelum berakhirnya pertandingan,†ucapnya.
Pelatih Suharto AD juga mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti bagi lawan. Dengan fakta hasil rekaman, sebut Suharto, maka Persija dinaungi keberuntungan. Padahal, Macan Kemayoran terus tertekan selama pertandingan.
Dari sisi permainan, Suharto mengakui pasukannya kalah pengalaman. Indikasinya adalah pemain muda TNI terlalu sering melakukan umpan silang, padahal para striker kalah tinggi dibanding barisan belakang Persija.
“Pemahaman terhadap hal seperti ini membutuhkan pengalaman dan adik-adik dari PS TNI masih kalah pengalaman dari Persija. Namun ke depan ini akan menjadi bahan evaluasi. Tapi untuk turnamen ini kami belum menyerah karena masih ada peluang,†tegasnya. (wol/waspada/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post