MOJOKERTO, WOLÂ Â -Satu dari tiga terduga teroris yang diamankan Densus 88 anti teror di Kota Mojokerto mempunyai peran penting. Terduga tersebut merupakan ahli membuat senjata dan strategi.
Menurut Kapolres Mojokerto, AKBP Budhi Herdi Susianto, informasi yang dihimpun dari Densus 88 anti teror jika ketiganya merupakan kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang terhubung dengan Al-Qaeda.
“Salah satu yang ditangkap posisinya penting yakni ahli membuat senjata dan strategi,” ungkapnya, Minggu (20/12), seperti dikutip beritajatim.com.
Dalam struktural JI, salah satu terduga teroris yang diamankan mempunyai peran besar. Bahkan, lanjut Kapolres, ia yang memberikan masukan termasuk target pengeboman kepada jaringannya. Kapolres menyebut, terduga teroris tersebut akrab disapa Bravo.
“Bravo pentolan, kemudian ada Boim dan TG. Yang satu terduga teroris yang ditangkap di Gresik juga satu jaringan dengan tiga terduga teroris yang ditangkap di Kota Mojokerto, inisialnya JA. Di rumah para terduga teroris banyak ditemukan buku-buku tentang JI, buku pintar dan alat komunikasi lainnya,” katanya.
Menurutnya, untuk mengelabuhi petugas para terduga teroris tersebut memecah bahan-bahan yang ada di simpan di masing-masing rumah para terduga teroris. Hal tersebut merupakan modus mereka agar lolos atau terhindar dari endusan pihak kepolisian apalagi Densus 88 anti teror.
“Selain memecah bahan di masing-masing rumah, mereka selalu berpindah-pindah. Mereka menempati rumah kontrakan antara dua sampai empat bulan dan pelaporannya tidak sesuai prosedur, hanya menyampaikan di Ketua RT. Seperti di Trowulan kemarin, Pak Lurah tidak tahu ada warga baru padahal sudah empat bulan disana,” ujarnya.
Kapolres menambahkan, Bravo merupakan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Densus 88 anti teror sudah sejak lama. Menurutnya, setahun lalu seharusnya Bravo sudah ditangkap namun ia berhasil lolos saat Densus 88 anti teror melakukan penggerebekan.
“Tim Densus 88 dan Polri serta pihak keamanan lainnya terus bekerja dan berupaya melakukan penyelidikan terkait informasi apapaun akan analisa, seperti adanya pengantin yang sudah disiapkan sudah dalam pengamatan. Upaya tersebut dilakukan untuk upaya pencegahan, kita juga menghimbau kepada masyarakat yang mengetahui ada orang baru agar disampaikan kepada kita,” pungkasnya. (inilah/data1)
Discussion about this post