MEDAN, WOL – Senat Akademik Universitas Sumatera Utara bertekat untuk menghapus anggapan publik terkait dominasi pimpinan universitas negeri tersebut.
Anggota Senat Akademik USU Bongsu Hutagalung, Senin (11/1), mengatakan bahwa dengan adanya pemilihan rektor secara terbuka ini diharapkan menjadi bukti proses demokrasi berjalan dengan baik.
“Justru menurut saya ramai (pendaftar) ini bagus. Berarti demokrasinya laku. USU ini laku berarti karena banyak peminatnya. Saya pun juga berpikir nggak sedap juga kalau cuma tiga aja calonnya. Kalau diibaratkan perusahaan, harga sahamnya naik. Jadi orang pada berebut, go public dia. Ini akan mengubah paradigma bahwa USU itu selalu dipimpin oleh orang-orang dari Fakultas Kedokteran. Malah ini justru banyak dari ilmu-ilmu sosial,” katanya.
Di sisi lain, Bongsu juga menampik terkait peluang besar yang dimiliki tiga sosok yang dianggap menjadi tokoh utama pemilihan rektor seperti Prof Runtung Sitepu, Prof Subhilhar, dan Prof Zulkifli Nasution.
Menurutnya, dalam pemilihan rektor USU kali ini, Senat Akademik akan bersikap adil dan obyektif dalam memberikan suara. Meski demikian, kata Bongsu, tetap saja kemungkinan peluang yang lebih besar akan dimiliki tiga nama tersebut.
“Tetap ada juga yang sudah pasti dapat suara lebih. Karena mereka kan sudah berjuang sejak lama. Yang tiga ini sudah berjuang dari lama. Runtung, Subhilhar, Pak Zul, kan sudah berjuang lama. Tetapi bukan karena mereka adalah inti poros kekuatan yang ada. Melainkan karena mereka yang paling lama berjuang,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, bakal calon (balon) yang merupakan anggota Senat Akademik tetap akan diberikan kesempatan untuk menyumbangkan suara. Seperti diketahui, beberapa balon yang berasal dari Senat Akademik USU adalah Prof Runtung Sitepu, Prof Subhilhar, dan Prof Zulkifli Nasution.
“Mereka tetap memberi suara. Kemungkinan besar akan memberikan suara untuk diri sendiri. Minimal dapat suara lah mereka. Tetapi, kan, hanya tiga itu aja. Prof Ritha udah nggak lagi,” kata Bongsu.(wol/cza/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post