MEDAN, WOL – Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara, mengharapkan pengelola Bandara Kuala Namu agar tidak mempersulit masyarakat dengan alasan penguatan keamanan.
Sekretaris Komisi D DPRD Sumut, Nezar Djoeli, Rabu (3/2), menilai bahwa penggunaan standar ganda keamanan yang diterapkan manajemen Kuala Namu International Airport (KNIA) justru membuat masyarakat kecewa.
Di satu sisi, peningkatan pengamanan itu diberlakukan untuk masyarakat umum sehingga menimbulkan antrean yang cukup panjang bagi calon penumpang yang mengunakan jasa penerbangan.
Namun Ia juga melihat adanya indikasi perlakuan istimewa bagi kelompok tertentu sehingga tidak perlu melalui pemeriksaan ketat.
“Yang lain diperiksa ketat. Tapi ada yang bisa bebas masuk dari samping. Sebagai Sekretaris Komisi D, saya sangat kecewa,” katanya.
Senada dengan itu, anggota Komisi D Yulizar Parlagutan Lubis menambahkan, sebagai sarana umum, seharusnya manajemen Bandara Kuala Namu dapat memberlakukan pola pengamanan yang baku, bukan hal yang bersifat kasuistis sebagai dampak dari insiden pengeboman yang terjadi di Jakarta.
“Kalau memang diketatkan, benar-benar karena aturan penerbangan internasional, bukan karena peristiwa Jalan Thamrin Jakarta,” kata politisi PPP itu.(wol/cza/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post