MEDAN, WOL – Pemerintah diminta segera membangun ketenagalistrikan dengan kapasitas 150 Megawatt (MW) di Kabupatan Nias. Hal ini disebabkan Nias dinilai belum aman dari krisis listrik.
Demikian kesepakatan bersama yang tertuang dalam bentuk rekomendasi hasil Diskusi Pembangunan Ketenagalistrikan di Pulau Nias di Ruang Rapat GBHN MPRI RI di Jakarta baru-baru ini. Diskusi yang dibuka Ketua DPD RI Irman Gusman tersebut membahas masalah krisis listrik di Pulau Nias.
Irman mengatakan kondisi di Pulau Nias bertolak belakang dengan kebutuhan dan rasio eletrifikasi listrik yang ada di Medan, Pematangsiantar, dan Sibolga. Irman menambahkan Nias masih ironi, karena PLN Sumut menyebutkan rasio elektrifikasi listrik di Nias masih rendah.
Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, mengatakan sudah saatnya kapasitas daya listrik di Pulau Nias dibangun hingga 150 MW. Jika diikutkan dengan angka-angka kebutuhan minimal, saat ini kapasitas listrik di Pulau Nias sudah mencapai 33 MW.
“Artinya, jika tidak ada gangguan alam dan teknis, dengan angka 33 MW, Nias belum aman dari krisis listrik. Jika bangun 150 MW, maka industri seperti karet, gabion, perikanan, dan cold storage akan berkembang. Hal ini berpengaruh pada perekonomian daerah,” tegas Parlindungan.
Diskusi tersebut juga menghasilkan beberapa poin rekomendasi, yakni pemerintah pusat dan daerah segera evaluasi berbagai regulasi yang menghambat pembangunan listrik di Nias.  Lalu mengusulkan kebutuhan listrik Nias sebesar 150 MW hingga tahun 2020, memperbesar peluang investor mempercepat pencapaian kapasitas kebutuhan listrik di Nias, dan PT PLN mengganti PLTD Sewa dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Selain itu, membentuk kepanitiaan kelistrikan yang beranggotakan dari PT PLN, Pemda se-Kepulauan Nias, DPR RI, DPD RI, Anggota DPRD se-Kepulauan Nias serta unsur masyarakat guna memastikan pelaksanaan pembangunan kelistrikan di daerah tersebut.
“DPR dan DPD serta stakeholder terkait lainnya harus dilibatkan untuk mempercepat pembangunan kelistrikan di Nias. Intinya, harus membangun komunikasi dan koordinasi yang bagus,” tegas Parlindungan lagi.
Hulu, tokoh masyarakat Nias yang hadir ,mengatakan pembahasan masalah listrik di Nias baru kali ini dibahas di Senayan. Karena itu, pihaknya bersyukur masalah listrik Nias dibahas di tingkat nasional dan mengharapkan pembahasan tersebut segera terealisasi.(wol/aa/waspada)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post