MEDAN, WOL – Tim gabungan kembali menertibkan pedagang kaki lima yang masih bersikukuh berjualan di kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya, termasuk Jalan  Perjuangan dan Jalan Rakyat, Jumat (1/4).
Penertiban ini tidak berjalan lancar, sebab para pedagang dibantu preman melakukan perlawanan dengan  melempari tim gabungan dengan batu.
Pelemparan batu ini terjadi di Jalan Veteran, persisnya bekas terminal angkutan kota usai melakukan penyisiran di Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat. Tak ada korban dalam penyerangan tersebut. Hanya saja penyerangan itu menyebabkan tim gabungan gagal menertibkan sayuran yang telah digelar di pinggiran jalan.
Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan, mengatakan pelemparan yang dilakukan para pedagang dibantu preman ini untuk menggagalkan penertiban yang dilakukan tim gabungan. Sebab, para pedagang masih ngotot ingin berjualan di kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya. Padahal kawasan itu telah dinyatakan Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi harus steril dari pedagang kaki lima.
“Meski para pedagang masih bertahan dan melakukan pelemparan namun tidak akan menghentikan tim gabungan untuk melakukan penertiban. Apapun ceritanya, penertiban akan  jalan terus. Kita telah berkomitmen penuh untuk membersihkan kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya dari para pedagang,†kata Sofyan.
Sebelum melakukan penertiban, Sofyan pada saat memimpin apel di Jalan Sutomo, depan kantor PD Pasar telah mengingatkan seluruh tim gabungan, terutama petugas Satpol PP yang melakukan penertiban di garis depan untuk berhati-hati. Guna menghindari kepala terluka akibat lemparan, Sofyan telah memerintahkan petugas penegak Perda itu untuk menggunakan helm.
Tim gabungan mengawali penertiban di Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat. Berdasarkan informasi diperoleh, seratusan pedagang telah berkumpul di pinggir jalan untuk menggelar lapak. Mendapatkan laporan tersebut, Â usai apel, Sofyan pun langsung membawa tim gabungan dengan kekuatan penuh menuju Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat.
Informasi tersebut ternyata benar, sebab tim mendapati seratusan pedagang tengah berdiri berjejer dan berkumpul di pinggiran jalan. Namun tak satu pun diantara mereka yang berani menggelar lapak.(wol/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post