MEDAN, WOL – Asian Agri sejak tahun 2012 telah meluncurkan program kemitraan dengan petani swadaya. Program kemitraan tersebut mendapat sambutan yang positif dari para petani yang menjadi mitra binaan Asian Agri. Terbukti hingga per tahun 2016, jumlah petani swadaya yang masuk dalam binaan Asian Agri berjumlah 21.251 hektar yang tersebar di 3 Provinsi Pulau Sumatera, yakni Sumatera Utara (Sumut), Jambi dan Riau.
Dengan pengalaman program kemitraan plasma yang telah berlangsung sejak 1987 lalu, Asian Agri berusaha untuk menduplikasi pola kemitraan petani swadaya.
“Asian Agri menargetkan merangkul sebanyak 60.000 hektar lahan petani swadaya pada tahun 2020 mendatang, dengan fokus perluasan di wilayah Sumatera Utara (Sumut),” kata Head Plantation Asian Agri, Bukit Sanjaya, dalam acara buka puasa bersama dengan insan pers di Uniland Plaza Medan, Kamis (16/6) kemarin.
Turut hadir dalam Head CSR Asian Agri, Rafmen, Ketua PWI Sumut Hermansyah beserta Pengurus, Direktur Toba Pulp, Leonard Hutabarat, Sekretaris Apindo Sumut, Laksamana Adiyaksa, para insan media dan Humas Asian Agri, Lidia Veronika Ginting.
Menurut Bukit, sinergi antara petani swadaya dan Asian Agri saling menguntungan, di mana petani yang menjadi mitra oleh Asian Asian akan dilakukan pembinaan dan penyuluhan terkait pengelolaan kebun kelapa sawit yang baik dan sesuai standarnya.
“Hasilnya produktivitas dan kualitas kelapa sawit yang diperoleh akan meningkat serta mendapatkan kepastian pasar,” ucapnya.
Selain itu, Head Plantation Asian Agri mengungkapkan, di tahun 2016 ini, Asian Agri tengah memulai program replanting atau peremajaan kebun sawit, baik untuk perkebunan inti maupun perkebunan plasma.
Pada 5 April lalu, para petani KUD Mulus Rahayu yang merupakan binaan Asian Agri mendapat kepercayaan dari Pemerintah melalui BPDPS sebagai penerima pertama dana bantuan peremajaan atau replanting sawit di Indonesia.
“Pemberian bantuan dana replanting ini merupakan tanggungjawab yang harus dijalankan secara sungguh-sungguh,” bebernya.
Ini juga adalah tahap awal program peremajaan kebun petani plasma Asian Agri seluas 2.402 hektar di tahun 2016. “Selanjutnya, di tahun 2017, kami berencana untuk mendampingi peremajaan kebun petani sawit seluas 4.000 hektar di Riau dan 600 hektar di Jambi,” katanya.
Sementara itu, Head CSR Asian Agri Rafmen menambahkan, jumlah petani swadaya yang menjadi mitra binaan setiap tahunnya bertambah. Khusus di Sumut saja, tahun ini target Asian Agri merangkul 1.020 hektar lahan petani swadaya.
Rafmen memaparkan, hingga tahun 2016 luasan lahan petani swadaya di Sumut yang menjadi binaan Asian Agri berjumlah 7.435 hektar dengan 1.840 kepala keluarga (KK).
“Dengan program petani swadaya ini diharapkan akan menghindari petani dari jeratan atau jebakan hutang dari tengkulak,” ujarnya. (wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post