LHOKSUKON, WOL – Gelombang pasang hingga kini masih terjadi di sejumlah titik di Aceh. Sementara di Desa Meunasah Sagoe, Kecamatan Seuneuddon, Kabupaten Aceh Utara, gelombang tinggi mengakibatkan abrasi sepanjang satu kilometer, butuh anggaran sekitar Rp25 miliar untuk menanggulanginya.
“Tim BPBD Aceh Utara telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi abrasi. Sementara anggaran yang diperlukan untuk menanggulangi abrasi ini, membutuhkan Rp25 miliar. Nantinya akan diletakkan batu gajah sebagai salah satu cara mencegah abrasi atau pemecah ombak,” ujar Camat Seuneuddon, Fatwa Maulana kepada Waspada Online, Selasa (7/6).
Menurutnya, BPBD akan mengusulkan anggaran itu. Andai tidak disanggupi, namun setidaknya bisa menggunakan anggaran Perubahan guna mengatasi abrasi tersebut, itupun jika memungkinkan.
“Apalagi aspeknya Aceh Utara dan provinsi tidak memiliki anggaran untuk ini, yang ada hanya di Kementerian. Maka diusulkan anggaran APBN di pusat dan juga butuh proses yang lama untuk rekom Bupati serta Gubernur,” Tambah Fatwa.
Akibat abrasi tersebut, Fatwa menuturkan, sejumlah lahan pertambakan warga mulai rusak, termasuk jalan dan persawahan.
Kepala BPBD Aceh Utara, Munawar Ibrahim, mengatakan pihaknya telah turun langsung ke lokasi mengecek abrasi tersebut, pada Sabtu lalu. Abrasi ini kata dia telah berlangsung lama yang kerap terjadi di setiap tahun.
“Abrasi sepanjang satu kilometer itu hanya terjadi di Desa Meunasah Sagoe saja, tidak miliki anggaran untuk itu. Hanya mengusulkannya saja, ya mudah-mudahan direspon dengan cepat,” jelas Munawar.(wol/chai/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post