BANDA ACEH, WOL – Ombak besar disertai angin kencang kembali melanda perairan Selat Malaka. Akibatnya ribuan nelayan khususnya di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar tidak berani melaut. Begitu juga kapal motor (KM) tampak bersandar di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Ulee Lheue.
“Semula nelayan tidak melaut karena menyambut bulan suci Ramadhan pada Senin sampai Jumat (6-10/6). Namun saat sebagian nelayan mulai melaut, dihadang cuaca buruk,†kata Benhasan, tokoh nelayan di Pelabuhan Samudra Lampulo, Banda Aceh, Minggu (12/6).
Menurutnya, sebagian logistik sudah dinaikkan ke kapal, seperti es batangan, beras, buah-buahan dan berbagai makanan. “Rencananya setelah ibadah Jumat mulai melaut, tapi mengingat cuaca buruk membuat nelayan kembali ke rumah. Cuaca sedang tidak bersahabat,†kata Benhasan.
Pantauan Minggu (12/6) kemarin, berbagai kapal motor nelayan bersandar di dermaga sepanjang pesisir Selat Malaka di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Ratusan kapal berbaris di dermaga Lampulo hingga jembatan Peunayong tanpa aktivitas nelayan. Sejumlah warga yang hendak membeli ikan pun pulang.
Nelayan lainnya, H Usman, mengatakan gelombang laut mencapai 3 meter itu mengancam keselamatan nelayan. Dampak angin kencang dan gelombang tinggi, jarak pandang di laut menjadi terganggu.
Karena cuaca buruk, stok ikan di sejumlah pasar tradisional di Kota Banda Aceh dan Aceh besar menipis. Pedagang hanya menjual ikan stok lama dan ikan air tawar seperti lele, gurami dan nila. Menurut Ridwan, salah satu pedagang ikan laut dari luar daerah juga kosong beberapa hari terakhir.
Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengimbau nelayan dan kapal yang hendak berlayar lebih berhati-hati, menyusul gelombang laut di wilayah perairan Aceh masih berpotensi tinggi.(wol/aa/waspada/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post