KABANJAHE, WOL – Dua warga yang bermukim di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, tewas ditembak polisi di depan Makam Pahlawan tepatnya bersebelahan dengan Polres Tanah Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo Jumat (29/7) malam.
Informasi yang diperoleh Waspada Online, warga yang tewas ditembak polisi bernama, Ganefo Tarigan (40), sementara seorang korban lagi belum teridentifikasi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, menjelaskan kronologis peristiwa itu berawal sekira pukul 12.30 WIB, tadi dilaksanakan pembongkaran pagar yang dilakukan pihak pengembang menggunakan satu unit alat berat, dengan panjang lebih kurang 150 meter dan lebar empat meter, yang dipandu pengembang bernama Verawenta br Surbakti di lahan Relokasi Mandiri Tahap- II di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo.
Tetapi, sekira Pkl 14.30 WIB, datang Sekretaris Desa Lingga, BerLotta Sinulingga, bersama warga memprotes tindakan pembongkaran yang dilakukan oleh pengembang. Sebab pagar yang dibongkar diklaim masyarakat sebagai jalan pemotongan menuju Desa Lingga.
Karena permintaan tidak dipenuhi, puluhan masyarakat yang didominasi kaum ibu dan lelaki itu pun melakukan pemblokiran jalan umum tepatnya di depan tenda pos polisi yang mengakibatkan Jalan Kabanjahe, Kecamatan Simpang Empat mengalami macet total. Selain itu, warga sekitar pun berniat untuk kembali melakukan pemagaran kembali usai pembongkaran yang dilakukan pihak pengembang.
Namun naas, setelah menunggu lama dan tidak adanya kejelasan dari pihak pengembang mengenai pembongkaran pagar itu, secara spontan warga langsung komplain dan terjadi pengerusakan terhadap alat berat Merek Hitachi dan pembakaran tenda pos polisi yang dibangun untuk mengantisipasi bentrok antara pengembang, masyarakat pengungsi, Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, kontra dengan masyarakat Desa Lingga yang dilakukan masyarakat Desa Lingga.
Mendapat informasi bentrok dan pembakaran tenda pos polisi sedikitnya 200 personil dari Polres Tanah Karo, langsung turun ke lokasi kejadian untuk menenangkan warga dan menyelidiki penyebab bentrok warga yang berujung pengerusakan dan pembakaran tersebut.
Alhasil, dari bentrokan tersebut petugas terpaksa mengamankan lima orang warga yang diketahui bernama Eddi Sitepu, James Sinulingga, Nahason Sinuraya, Modal Sinulingga, dan Sugiarto Meilala, ke Satreskrim Polres Tanah Karo untuk dilakukan pemeriksaan.
Ironisnya, masyarakat yang mengetahui adanya lima warga yang diamankan pihak kepolisian saat bentrokan, secara beramai-ramai mendatangi Polres Tanah Karo, Jalan Veteran Kabanjahe. Karena kesal dengan sikap aparat kepolisian masyarakat yang sudah berada di depan Mako melempari Polres dengan batu.
Melihat situasi semakin tidak kondusif petugas pun kemudian memberikan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata agar masyarakat membubarkan diri. Namun sangat disayangkan dalam keributan dikabarkan dua warga ditemukan tewas terkena tembakan.
“Memang benar ada keributan dan penyerang Polres Tanah Karo. Saat ini penyebabnya masih diselidiki,” terang Kabid Humas Poldasu kepada wartawan.
Diungkapkan Rina, pihaknya belum bisa memastikan mengenai adanya dua masyarakat yang tewas, usai petugas melakukan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata. Hingga saat ini, laporan dari Polres Tanah Karo hanya 1 orang yang tewas.
“Jenazah sudah dievakuasi. Saat ini kasusnya masih diselidiki,” pungkasnya.(wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post