MEDAN, WOL – Ribuan massa kawasan pinggir rel dan korban penggusuran PT KAI (Kereta Api Indonesia) akan menggelar unjuk rasa ke kantor Gubsu, Kamis (15/9) ini. Unjuk rasa dilakukan karena mereka menilai pemerintah baik Pemprovsu dan Pemko Medan belum memberi solusi terkait tempat tinggal yang layak bagi korban penggusuran PT KAI.
Koordinator Koalisi Rakyat Anti-Kriminalisasi (Korak) Sumut, Gumilar Aditya Nugroho, mengatakan warga yang bermukim di daerah pinggiran rel dari stasiun kota hingga Brayan 800 KK. Dari 800 KK tersebut, 400 lebih sudah digusur. Selebihnya juga terancam digusur karena anggota TNI sudah berkali-kali masuk ke lokasi.
“Kami akan berunjuk rasa ke kantor Gubsu, massa aksi berjumlah ribuan orang karena saat ini masyarakat pinggir rel dari dekat stasiun kota Medan hingga stasiun Pulo Brayan yang bakal digusur jumlahnya 800 kk,†ujarnya baru-baru ini.
Dalam aksi tersebut, lanjutnya, masyarakat pinggir rel akan menyampaikan lima tuntutan yang menjadi aspirasi mereka, yakni menuntut pemerintah memberi relokasi yang layak, minta pemerintah menghentikan TNI dalam setiap penggusuran, minta TNI dikembalikan ke barak, minta pemerintah menghentikan aktivitas pembangunan oleh PT KAI serta mendesak solusi bagi masyarakat pinggir rel.
Dikatakan Gumilar, masyarakat pinggir rel sama sekali belum mendapat tawaran relokasi terhadap rumah mereka yang digusur, baik dari Pemko Medan mau pun Pemprovsu.
“Relokasi belum dapat sementara oknum TNI terus mengintimidasi masyarakat. Setiap hari ada saja oknum TNI mendatangi warga, padahal dalam aturannya tidak boleh,†jelas Gumilar.
Menyikapi hal ini, Kepala Satpol PP Sumut Zulkifli Taufik mengatakan pihaknya siap menerima massa aksi masyarakat pinggir rel yang akan menyampaikan aspirasi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan menyiapkan perwakilan yang akan menerima massa.(wol/aa/rd/data2)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post