MEDAN, WOL – Keselamatan berlalu lintas di Jalan Raya jangan dianggap remeh. Selain dapat mengakibat hilangnya nyawa diri sendiri, juga membahayakan nyawa orang lain.
“Budaya tidak disiplin baik dilakukan masyarakat maupun pemerintah, memberikan kontribusi terhadap semerawutnya kondisi lalu lintas di Medan,†terang Pengamat Sosial, Agus Suryadi, Sabtu (8/10).
Disebutkan, untuk itu pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Medan, maupun petugas kepolisian diharapkan memberikan tindakan tegas, untuk merubah wajah kota Medan.
“Selama ini kan orang berpikiran anggap remeh, untuk apa patuh lalu lintas, toh nantikan bisa berdamai dengan petugas, nah itu yang harus dirubah, pemerintah harus program untuk merubah kondisi kita ini,†ungkapnya.
Selain itu, sambung Agus, dampak dari minimnya kesadaran berlalu lintas ini, bukan main-main bisa membahayakan nyawa pengendara di jalan raya maupun orang lain. Tercatat, sepanjang tahun 2015 silam, sebanyak 220 jiwa tewas di jalan raya. Untuk itu, kompetensi mengemudi bagi pengendara wajib dipenuhi.
“Kalau tidak memiliki kompetensi mengemudi cabut saja SIM nya, contohnya supir angkot yang kerap melakukan pelanggaran, berulang kali cabut SIMnya, ya petugas harus tegas,†pungkasnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Medan, Kompol T Rizal Moelana, sebelumnya, mengajak masyarakat agar merubah paradigma dalam berlalu lintas dengan mengedepankan tertib berlalu lintas.
“Kemacetan yang terjadi bisa dirubah dengan meningkatkan budaya tertib berlalu lintas, jadi kesadaran diri itu penting,†jelasnya mengakhiri.(wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post