JAKARTA, WOL – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritik pemerintahan itu harus diterima oleh Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara.
“Kritik itu harus diterima, beda antara negara demokrasi dengan negara otoriter itu,” kata Fahri di Gedung DPR, Kamis (9/2).
Ia menjelaskan dalam negara demokrasi, kritik itu ketika makin pedas tentu semakin bagus. Bahkan, Fahri sering membicarakan posisi oposisi dalam negara. Menurut dia, dalam negara parlementer itu negara biayai partai oposisi ketimbang pemerintah.
“Sebab semakin kuat oposisi, pemerintah bekerja baik,” ujarnya.
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politik dalam dies natalis Partai Demokrat Ke-15 di JCC Senayan pada Selasa (7/2).
Ada tiga poin besar yang disampaikan oleh SBY dalam pidatonya, yakni keadilan, kebhinekaan dan kebebasan.
“Ketiga isu ini amat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketiga isu ini sekarang juga sedang jadi perhatian publik luas,” kata SBY. (inilah/ags/data2)
Discussion about this post