JAKARTA, WOL – Dukungan pada PSSI untuk menghukum kapten PS TNI, Abduh Lestaluhu, datang dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Namun, Kemenpora berharap hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan aturan dan tidak berlebihan.
Akhir pekan lalu, terjadi peristiwa tidak terpuji pada pertandingan pekan ketiga Liga 1 antara Bhayangkara FC kontra PS TNI. Ada aksi pemukulan yang dilakukan oleh bek PS TNI, Abduh Lestaluhu kepada penyerang asing Bhayangkara FC, Thiago Furtuoso.
Atas tindakannya tersebut, Abduh jelas akan terkena sanksi berat. PSSI sendiri melalui Komisi Disiplin akan segera memutuskan hukuman Abduh melalui sidang yang akan digelar pekan ini.
“Dalam konteks tidak melulu berlebihan menerapkan sanksi, yang terpenting mengikuti regulasi. Kalau kejadian apa sanksinya apa, tidak perlu sampai sanksi seumur hidup,” ujar Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, di Jakarta baru-baru ini.
Sebelumnya, Ferdinand Sinaga kedapatan memukul kepala striker Persela Lamongan, Ivan Carlos. Atas tindakannya, striker PSM Makassar itu diberi sanksi larangan bermain sebanyak empat pertandingan dan denda Rp10 juta.
“Intinya jangan terlalu berlebihan dan ikuti saja regulasinya. Saat ini, PSSI diuji untuk berani tidak menerapkan regulasi itu. Sekarang untuk Abduh kita lihat apakah PS TNI berani menerapkan hal seperti itu. Publik sudah kritis dan aware, pemerintah juga setuju diterapkan sanksi konsisten sesuai regulasinya‎,” tandasnya. (wol/aa/goal/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post