LABUSEL, WOL – Asian Agri saat ini sedang fokus mengejar target program ‘One to One’ yang akan terwujud tahun 2018. Program ‘One to One’ melibatkan petani plasma dan swadaya dengan jumlah luasan 100.000 hektar (ha). Program ‘One to One’ yang di maksud adalah menyamaratakan luasan kebun kelapa sawit milik Asian Agri dengan luasan kemitraan petani.
“Saat ini, Asian Agri mengelola 100.000 ha kebun inti yang tersebar di tiga provinsi, yakni Sumut, Riau dan Jambi. Selain itu, Asian Agri juga bermitra dengan petani plasma dengan luasan 60.000 ha. Untuk menyeimbanginya, Asian Agri berharap kemitraan petani swadaya dengan sumbangsih 40.000 ha. Jadi, program ‘One to One’ dapat terealisasikan 100.000 ha kebun inti Asian Agri dan 100.000 kebun kemitraan petani,” ujar Deputy Head Kemitraan Asian Agri, Rafmen, baru-baru ini.
Rafmen menyebutkan, berbekal pengalaman program kemitraan plasma yang telah di aplikasikan sejak 1987, Asian Agri berusaha untuk menduplikasi pola kemitraan yang sama dengan mitra petani swadaya.
Menurutnya, program petani swadaya yang telah teraplikasikan sejak tahun 2012, mendapat respon positif dari petani sawit yang berada di sekitar operasional perusahaan.
“Hingga November 2017, tercatat sudah 28 ribu lebih hektar luasan kebun petani swadaya yang bermitra dengan Asian Agri. Ditargetkan hingga akhir tahun akan tercapai 31 ribu hektar kebun petani swadaya. Sisanya 9000 hektar lagi akan dicapai pada tahun 2018,” ungkap Rafmen.
Untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sendiri, kemitraan petani swadaya yang akan dirangkul oleh Asian Agri berkisar lebih dari 13.000 hektar sawit. “Kita optimis target ‘One to One’ akan tercapai di tahun 2018,” harap Rafmen.(wol/mrz)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post