MEDAN, WOL – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara 2018 rentan ditunggangi orang-orang yang mencoba mencari kepentingan dengan menebarkan isu murahan. Indikasi adanya orang-orang yang mencoba membenturkan perhelatan akbar politik Sumatera Utara ini mulai terlihat dengan munculnya isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang kini menjadi perdebatan masif warga di ranah media sosial.
Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Medan, H Ilhamsyah SH, menilai orang-orang yang ingin mencoba menciptakan kegaduhan sebaiknya enyah dari Sumatera Utara. “Kota Medan dan Sumatera Utara selama ini sudah kondusif, jadi jangan lagi diusik dengan isu-isu murahan seperti yang terjadi di Jakarta,” jelasnya, Jumat (12/1).
Dikatakan, orang-orang yang menghembuskan isu SARA sesungguhnya mereka yang paling buruk prilakunya.
“Jadikan Medan Rumah Kita dan Sumut ‘kampung’ kita. Tapi jangan berpikir kampungan karena masyarakat Sumut jika ketemu di luar Sumatera saling sapa dengan bicara kampung masing-masing sehingga persaudaraan semakin akrab tanpa pernah berpikir SARA,” kenangnya.
Lebih lanjut Ilhamsyah mengatakan, dari sejarah perjalanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), di Sumut dan di Medan selalu kondusif tidak pernah ada gejolak apapun.
“Masyarakat Medan dan Sumatera Utara sudah pintar, biarkan memilih sesuai hati nuraninya. Kekompakan di Sumut itu sudah ada dari dahulunya dan tidak bisa di intervensi,” sebutnya.
Menyangkut Pilgub 27 Juni 2018 mendatang, Ilhamsyah meminta para kandidat dan setiap elemen masyarakat untuk mengendepankan persaingan yang sehat. Siapapun yang terpilih, dia lah yang terbaik. Jangan ada upaya mengadu domba di Sumatera Utara yang sudah sangat kondusif dengan multi etnisnya.
“Kami masyarakat Sumut tidak akan mau mendengar orang-orang yang hanya berpikir kekuasaan tanpa mengedepankan persaudaraan dan kekompakan di Sumut,” pungkasnya.(wol/mrz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post