MEDAN, WOL – Ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan lingkungan hidup menyatakan produksi minyak Indonesia dari hari ke hari kian mengkhawatirkan. Bahkan sampai lima tahun ke depan produksinya akan terus merosot.
Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu, mengungkapkan hal itu kepada wartawan di Medan, Minggu (18/2), sebelum bertolak ke Jakarta. “Pekan lalu kami kunjungan lapangan untuk melihat secara langsung bagaimana produksi minyak Indonesia.â€
Hasilnya mengkawatirkan, tuturnya. “Saat ini produksi minyak Indonesia per hari itu sudah berkisar di bawah 800 ribu per barel. Melihat tidak adanya upaya untuk meningkatkan hal tersebut maka hingga lima tahun ke depan akan terus merosot.â€
Gambaran langsung yang baru saja dilihatnya tentu setelah berkunjung ke Bumi Siak Pusako yang dulu dikelola oleh Chevron tersebut. Dia mengakui fakta di lapangan lifting yang terus menurun merupakan ciri dari sektor migas.
“Lifting yang terus menurun merupakan ciri dari sektor migas. Namun sayangnya, hal itu kurang didukung dengan tidak adanya investasi untuk menemukan sumber-sumber sumur baru yang hasilnya masih murni dan bisa untuk diambil,†ucap Gus Irawan.
Seharusnya pemerintah bisa concern untuk melakukan investasi di sektor migas tersebut, karena potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sumber daya migas masih sangat besar. “Kan di pusat kita mempunyai lembaga-lembaga pembiayaan yang setidaknya bisa memberikan modal, tetapi tidak ada di sini. Itu kenapa kita akan mendorong pemerintah dan mengawal kegiatan di sini, supaya lifting migas ini bisa meningkat,†ucapnya.
“Hal mendasar persoalan dalam lifting migas ini adalah, jumlah konsumsi kita semakin banyak tapi produksi semakin sedikit. Artinya kita harus mengimpor lebih banyak lagi. Saat ini saja kita harus mengimpor minyak sedikitnya 800 ribu barel per hari untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,†kata dia.
Bagaimana lagi nanti ketika produksi terus menurun, kebutuhan semakin tinggi di sisi lain, nilai tukar rupiah terus merosot. “Beban pemerintah dalam APBN kian berat. Kalau tidak ada solusi terhadap lifting migas, akan sangat mengkhawatirkan. Jadi dari sekarang sudah harus dicari itu sumber dan memaksimalkan produksi minyak.†(wol/ags/erm/data1)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post