MEDAN, WOL – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Prima Indonesia (FH-UNPRI) melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan Wanita (LPW) Kelas II A Medan.
Dalam kunjungan itu, para mahasiswa dipimpin Wakil Dekan I FH UNPRI, Theresia Simatupang SH MHum, Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Rahmayanti SH MH dan dosen pendamping Satria Braja Hariandja SH MH dan langsung rombongan tersebut diterima Kepala Lapas Wanita Kelas II A Medan, Surta Duma Sihombing Bc IP SH MSi dan Kepala Seksi Binadik, Marlia R.S AMd IP SH.
Surta Duma Sihombing pada kesempatan itu, sangat mengapresiasi dengan kegiatan mahasiswa FH-UNPRI, yang peduli dengan warga binaan di LAPAS Wanita Kelas II A Medan. Dikatakan Surta Duma, bahwa menjatuhan hukuman pidana yang diberikan kepada warga binaaan di Lapas ini, bukan semata-mata sebagai pembalasan dendam melainkan sebagai tempat pemberian bimbingan dan pengayoman.
“Tahanan dan narapidana setiap harinya mendapat kegiatan positif, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia,” jelasnya, Sabtu (24/3).
Ketua Program Studi Ilmu Hukum UNPRI, Rahmayanti SH MH, kepada awak media mengatakan kunjungan ini merupakan salah satu bentuk realisasi kerjasama (MoU) antara FH-UNPRI dengan Kanwil DepkumHam Provinsi Sumatera Utara, dalam bidang pengembangan pendidikan hukum dan melanjutkan kegiatan perkuliahan klinis hukum di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Dalam kunjungan tersebut, kata Rahmayanti, mahasiswa juga melakukan wawancara dengan beberapa warga binaan, guna mengetahui tindak pidana apa saja yang dilakukan oleh warga binaan dan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan oleh warga binaan tersebut. “Mahasiswa FH-UNPRI diberikan kesempatan berdiskusi dan tanya jawab,” sebutnya seraya menyebutkan dengan adanya tanya jawab, mahasiswa semakin terbuka wawasannya mengenai kehidupan di Lapas Wanita tersebut.
Di tempat terpisah, Dekan FH-UNPRI, Dr Tommy Leonard SH MKn mengatakan, kegiatan kunjungan ke Lapas ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa FH-UNPRI, tentang praktik permasyarakatan di Lapas dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kondisi Lapas secara kontekstual, melalui wawancara dengan petugas LAPAS dan warga binaannya.
“Sehingga, mahasiswa akan mendapat pandangan lebih luas mengenai kehidupan warga binaan di Lapas Wanita. Semoga kegiatan ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa,” tukas Tommy.(wol/mrz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post