MEDAN, Waspada.co.id – Pasar Bakti salah satu pasar dari puluhan pasar tradisional yang akan direvitalisasi PD Pasar Kota Medan dalam waktu dekat. Namun wacana tersebut mendapat penolakan dari pedagang. Sebab, menurut mereka Pasar Bakti masih dianggap pasar yang representatif untuk aktivitas jual beli.
Seorang pedagang sayur mayur, Ernawati (35), secara tegas menolak wacana revitalisasi Pasar Bakti tersebut. Alasan penolakan ini lantaran ia tidak lagi mau keluarkan biaya tambahan untuk menyewa kios baru.
“Nggak setuju revitalisasi. Ini kios sudah saya punya sendiri. Nanti kalau ada revitalisasi bisa-bisa bayar sewa lagi,” ungkapnya kepada Waspada Online, Selasa (24/4).
Hal senada disampaikan pedagang sembako, Rita Tanjung (52), mengaku ada mendengar wacana pemindahan pedagang ke Jalan HM Joni (Pasar Merah, red) lantaran Pasar Bakti mau direvitalisasi.
“Dengar-dengar pasar ini mau dibangun empat tingkat. Tapi kayaknya nggak mungkin. Kalaupun pasar ini direnovasi, tentu kami ini bakal dipindahkan ke Pasar Merah,” terangnya sembari berjualan sembako.
Penolakan tidak hanya datang dari para pedagang. Pembeli juga keberatan jika Pasar Bakti direvitalisasi. Sebab, dengan kondisi seperti sekarang ini saja, harga yang ditawarkan para pedagang sudah mencekik leher.
Kekesalan itu diutarakan May (29), yang biasa berbelanja kebutuhan rumah tangganya di Pasar Bakti. Menurutnya, masih banyak pasar lain yang lebih laik untuk direvitalisasi.
“Saya tidak dukung karena kondisinya saja kotor begini, mahal lagi belanja di sini. Misalnya, untuk ikan aja di Pasar Sukaramai Rp25 ribu di sini bisa Rp40 ribu. Kalo nanti direvitalisasi, bisa jadi makin mahal dong,” ketus wanita berhijab ungu ini yang tengah membeli baju sekolah anaknya.(wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post