JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie mengatakan, Malaysia baru saja melakukan reformasi, yang sudah 20 tahun dilakukan oleh Indonesia. Namun, menurut dia, apa yang terjadi di negeri Jiran tersebut tak bisa diterapkan di Indonesia.
“Mari kita belajar bahwa negeri di Indonesia itu adalah negeri yang berbeda. Maka, jangan seakan-akan yang terjadi di Malaysia mau kita diterapkan di sini. Apa yang diterapkan di sini itu inspiring buat orang Malaysia,” kata Jimly di Sarasehan Nasional Keluarga Bangsa ICMI dengan tema Refleksi 20 Tahun Reformasi di Hotel Grand Sahid, Indonesia, Jakarta, Senin (21/5).
Dia menuturkan, ada yang harus dipuji dari kejadian Malaysia. Tapi ada yang harus kita renungkan.
“Regenerasi di Malaysia itu terhenti 20 tahun. Mundur ke belakang. Pak Mahathir menjadi Perdana Menteri tertua sepanjang sejarah. Pak Anwar (Anwar Ibrahim) usianya 70 tahun sekian. Oleh karena itu apa yang di Indonesia, transformasi dan regenerasinya berjalan sangat lancar,” ujar Jimly.
Dia pun berharap, ke depannya bangsa Indonesia terus menghasilkan regenerasi pemimpin yang baik. Dan tak mundur lagi ke belakang.
“Alhamdullilah generasi zaman sekarang adalah generasi yang baru. Mudah-mudahan ke depan ini terus maju ke depan dan tidak mundur ke belakang,” tukas Jimly.
Adapun dalam acara tersebut, turut hadir Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie, Menko PMK Puan Maharani, Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kemudian turur hadir Yenny Wahid. (liputan6/ags/data1)
Discussion about this post