
SURABAYA – Empat pelaku dinyatakan tewas saat meledakkan di halaman Mapolrestabes Surabaya, Jalan Taman Sikatan. Namun ada satu bocah berinisial AIS yang selamat dari ledakkan. AIS merupakan anak dari pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes.
Meski demikian, bocah berusia 8 tahun ini, harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, dengan kondisi yang terus membaik. Padahal, saat bom yang dibawa oleh kedua orang tuanya itu meledak, AIS terpental keatas setinggi 3 meter.
Dalam video yang beredar, AIS terlihat bangkit dengan jalan terhuyung-hunyung di antara serpihan tubuh orang tua dan saudaranya yang tewas akibat bom bunuh diri itu. Aksi heroik, seorang perwira Polrestabes Surabaya AKBP Ronny langsung berlari menyambar Bocah tersebut.
AIS pun langsung dibopong keluar dari serpihan-serpihan bekas bom bunuh diri yang dilakukan oleh orang tua dan saudaranya itu. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kondisi AIS setelah diselamatkan oleh AKBP Ronny langsung dilarikan ke rumah sakit.
“Ini rencana Tuhan. Seorang bocah selamat diantara ledakkan itu. Meski sempat terpental ke atas tapi selamat. Saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Barung, Selasa (15/5/2018).
Barung mengaku, AIS memang mengalami beberpa luka memar setelah terpantal itu. Selain di beberapa bagian tubuh juga terdapat luka-luka. Pihak medis sedang memberikan pengobatan kepada AIS. Baik pengobatan secara fisik maupun psikis.
“Masih dalam proses pemulihan. Ini rencana Tuhan kita tidak tahu ada apa di balik ini,” jelasnya.
Seperto diketahui, Senin (14/5/2018) Mapolrestabes Surabaya diguncang bom bumih diri. Setelah dilakukan olah TKP pelakunternyata satu keluarga dari Keluarga TM yang tinggal di Kawasan Krukah, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Pelaku menggunakan sepeda motor untuk melakukan aksi bunuh diri itu. Hasil penyidikkan polisi, pelaku merupakan jaringan teroris dari JAD Surabaya.
Discussion about this post