MEDAN, Waspada.co.id – Polda Sumut membantah menyita alquran sebagai barang bukti saat menggeledah rumah terduga teroris, M Yusuf Rangkuti di Jalan Pukat I, Gang Sekolah, beberapa waktu lalu.
“Tidak pernah kitab suci dijadikan sebagai barang bukti,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Senin (21/5).
Selain itu, Polda Sumut juga mengklarifikasi terkait kabar 2 pelaku teror di Tanjungbalai tewas ditembak. Sampai saat ini keduanya masih dalam kondisi hidup.
“Memang terduga teroris itu ditembak pada bagian perut, namun tidak meninggal dunia. Nah, untuk kejelasannya ada di Mabes Polri,” sambung Tatan.
Diketahui Muhammad Yusuf Rangkuti (28) saat berada di Simpang Sei Sikambing, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, yang tengah menunggu orderan ojek online, ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Dit Intelkam Poldasu.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa (15/5) malam, tim bertemu dengan orang tua terduga teroris, Zulfahri Rangkuti (53). Di dalam rumah tersebut juga didiami ibu terduga teroris bernama Zarana (53). Dua orang kakaknya Afrida Rangkuti dan Syarifah Rangkuti, berikut empat orang adik terduga Syahnum Rangkuti, Fitriana Rangkuti, Umiati Rangkuti, dan Nuraini Rangkuti.
Ayah terduga teroris Muhammad Yusuf Rangkuti menyebut bahwa yang bersangkutan merupakan anak 3 dari 7 bersaudara yang bekerja sehari-hari sebagai pengemudi ojek online (roda 2) yang kesehariannya beroperasi di Kota Medan.
Dalam keterangan yang didapat Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Dit Intelkam Poldasu, Yusuf sempat indekos di Jalan Cemara selama sebulan. Di karenakan tidak sanggup membayar, dia kembali ke rumah. Menurut sang ayah, terduga teroris ini berprilaku baik dan
rajin shalat.
Dari rumah terduga teroris Muhammad Yusuf Rangkuti, tim mengamankan barang bukti alquran besar, Alquran kecil, kaset compact disc, buku notes warna merah berisikan foto kopi KTP. (wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post