JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengeluarkan pesan politik bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh kemarin, 20 Mei 2018.
Melalui akun twitter pribadinya, @Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengajak semua pihak untuk tidak melupakan tujuan pengorbanan jiwa raga para pendahulu bangsa, yakni agar rakyat Indonesia hidup merdeka dan sederajat dengan bangsa lain.
“Bukan untuk menjadi kacung bangsa lain. Tidak juga menindas bangsa lain. Tetapi sederajat dengan bangsa lain untuk menciptakan kehidupan yang aman dan damai,” tulis Prabowo seperti dikutip di akunnya.
Sebelum menulis pesan tersebut, Prabowo mengawalinya dengan mengingatkan tonggak Hari Kebangkitan Nasional, yakni saat organisasi pemuda Budi Oetomo berdiri pada 20 Mei 1908 silam.
Kata Prabowo, Budi Oetomo yang digagas pertama kali oleh Dr Wahidin Sudiro Husodo bertujuan untuk memperjuangkan nasib rakyat dan menjadi bangsa yang terhormat serta merdeka. Bukan untuk menjadi bangsa yang miskin atau menjadi kacung bagi bangsa lain.
Selanjutnya, Prabowo mengingatkan bahwa masyarakat berkesempatan memiliki 171 pemimpin daerah yang mengabdi kepada rakyat, jujur, dan mampu menjaga kepentingan rakyat dan bangsa.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di 171 daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Prabowo kemudian kembali mengingatkan pentingnya memilih calon kepala daerah yang memperjuangkan kepentingan rakyat. “Bukan karena paket sembako,” tulis Prabowo.
Gerindra menargetkan meraih banyak kemenangan di Pilkada 2018 sebagai persiapan untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden 2019.
Sejauh ini, Gerindra sudah mengamanatkan Prabowo maju di Pilpres 2019. Prabowo pun sudah menerima amanat itu. Tetapi Prabowo belum secara resmi mendeklarasikan diri sebagai capres.
Untuk mengusung Prabowo sebagai capres, Gerindra harus terlebih dulu berkoalisi dengan partai lain guna memenuhi syarat ambang batas presiden atau presidential treshold yakni sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional. (cnnindonesia/ags/data1)
Discussion about this post