SIMALUNGUN, Waspada.co.id – Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI M Syaugi, terus memimpin proses pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam hingga hari keenam, Sabtu (23/6).
Kepada wartawan, Syaugi membeberkan langkah-langkah yang ditempuh pihaknya dalam proses pencarian tersebut. Hingga hari keenam, tim SAR masih kesulitan mencari korban maupun bangkai kapal tenggelam itu.
“Kita lakukan pencarian berdasarkan langkah-langkah. Dari hari pertama-ketiga, kita gunakan pencarian di atas permukaan kemudian di bawah permukaan dengan menyelam maksimal 50 meter. Setelah hari ketiga, kita pakai Remote Underwater Vehicle (RUV) kedalaman 300 meter dan ditingkatkan multi beam side sonar scan, lalu kita tingkatkan lagi dengan kemampuan 2000 meter,†kata Kepala Basarnas.
Guna membantu proses pencarian, Syaugi juga mendatangkan bantuan helikopter yang hingga berita ini diturunkan masih dalam perjalanan. Dikatakan, helikopter harusnya sudah sampai pagi hari namun cuaca tidak memungkinkan.
“Apapun yang ada di bawah multi beam itu pasti akan terdeteksi. Kita belum tahu apa nanti diangkat atau pakai bantuan robot. Tapi saya jamin proses pencarian ini kami lakukan secara all out,†kata Syaugi menegaskan.
Kendati proses pencarian sedikit sulit karena kedalaman Danau Toba yang belum diketahui pastinya hingga sekarang, tim SAR terus fokus melakukan pencarian dengan memperluas radiusnya. Awalnya radius 550 meter hingga kini diperluas mencapai 200 meter.
“Konteks kesulitan pencarian yang sudah hari keenam ini karena kedalaman yang belum terdeteksi. Kalau lihat di peta kedalaman 550 meter, makanya pakai alat yang bisa capai 600 meter. Nyatanya, setelah difungsikan, tidak terlihat juga karena begitu lewat kedalaman 600 meter alatnya langsung blank,†sebut Syaugi lagi. (wol/aa/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post