MEDAN, Waspada.co.id – Peter Butler telah resmi ditunjuk manajemen PSMS Medan sebagai suksesor Djadjang Nurjaman mengarungi lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia. Pelatih asal Inggris itu juga telah menyetujui pinangan PSMS untuk menukangi Ayam Kinantan.
“Saya sudah setuju, tapi belum tanda tangan,” kata Butler baru-baru ini.
Butler mengaku alasan menerima tawaran dari PSMS karena ingin menganggapnya sebagai sebuah tantangan. Adapun tantangan tersebut ingin mengeluarkan Legimin Raharjo cs dari zona degradasi.
“Ini tantangan bagiku. Saya suka situasi seperti ini. Saya ingin membawa mereka keluar dari bahaya (zona degradasi). Saya pelatih terbaik dan paling berkualitas di Indonesia,” tegas mantan pemain West Ham United dan West Bromwich Albion ini.
Bukan hanya itu, Butler juga menjelaskan jika dirinya memilih PSMS bukan karena uang. Namun ingin membangun kembali Ayam Kinantan, sama seperti yang telah dilakukannya di Persipura Jayapura.
“Saya tidak mengejar uang, tapi mengejar tantangan. Saya telah membangun kembali Persipura dan itu akan saya lakukan di PSMS,” tambahnya optimis.
Berdasarkan penelusuran di salah satu situs sepakbola, Peter Butler lahir di Halifax, Inggris, 27 Agustus 1966, mengawali karir kepelatihannya di klub Kelantan asal Malaysia. Di Liga Super Malaysia, Butler hanya bertahan tiga bulan pada November 2011-Februari 2012.
Saat menangani Platinum Stars FC di Liga 1 Afrika Selatan, pria berusia 51 tahun itu hanya bertahan dua bulan (Juni-September 2017). Di Persipura, kepercayaan Mutiara Hitam kepadanya berdurasi lima bulan pada Januari-Juni 2018.
Seperti diketahui, PSMS telah memberhentikan coach Djanur pada 13 Juli lalu. Alasan pemecatan pelatih karismatik tersebut dikarenakan performa tim yang buruk dengan menempati peringkat 18 klasemen hasil lima kali menang dan 10 kali kalah. (wol/at/data2)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post