Waspada.co.id – Weekend pasti waktu yang pas untuk berolahraga. Niatnya, sih, supaya sehat, tapi bagaimana jika aktivitas olahraga justru menimbulkan malapetaka? Misalnya, terkena cedera saat latihan fisik. Sebuah penelitian mencatat bahwa sebanyak 13 persen orang pernah mengalami cedera saat olahraga lho.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Sophia Have, Sp.KO menegaskan, jika terjadi cedera pada bagian tubuh tertentu, pertama kali yang harus dilakukan adalah memberi proteksi bagian itu.
“Jadi kalau ada cedera olahraga, pertama harus memproteksi daerah yang kena cedera. Supaya tidak semakin parah kondisinya,” kata dr. Sophia.
Selama ini tak sedikit masyarakat menganggap bahwa jika terjadi cedera, maka area cedera itulah yang kemudian diberi pertolongan dengan dipijat. Padahal tindakan itu seharusnya dihindari.
Saat cedera, darah mengumpul di area itu. Misalnya, lokasi cedera di pergelangan kaki, jangan sampai area itu yang dipijat. Sama sekali tidak boleh,” kata dr. Sophia.
“Jika penanganan cedera tidak dilakukan dengan benar dan tepat, risiko buruk bagi pelari bisa jadi semakin parah,” katanya.
Tips menghindari cedera saat olahraga lari:
– Persiapan memadai
“Biasanya orang lupa persiapan. Saat akan berlari, yang diandalkan cuma kecepatan saja, padahal semua unsur kebugaran harus diperhatikan. Bukan cuma endurance atau stamina tapi juga strength,” kata dr. Sophia.
– Protein dan karbohidrat
Asupan nutrisi mutlak diperlukan sebagai bahan bakar tubuh saat berlari.
– Peregangan
Pastikan melakukan peregangan yang memadai sebelum mulai berlari. Ibarat mobil, sebelum digunakan perlu dipanaskan terlebih dahulu. Begitu juga dengan tubuh. “Jadi harus peregangan yang sesuai, supaya sendinya sudah anget duluan,” kata dr. Sophia. (wol, viva)
Discussion about this post