JAKARTA, Waspada.co.id – TNI Angkatan Darat melakukan pergantian sejumlah jabatan penting. Seperti halnya jabatan Panglima Kostrad (Pangkostrad) resmi diganti dari Letjen Agus Kriswanto kepada Letjen Andika Perkasa. Kegiatan serah terima jabatan (sertijab) yang dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono pun digelar hari ini.
Selain Pangkostrad, Mulyono juga melakukan sertijab kepada Dankodiklat TNI AD dari Letjen Andika Perkasa kepada Mayjen AM Putranto, Pangdam II/Sriwijaya dari Mayjen AM Putranto kepada Mayjen Irwan, Pangdam XIII/Merdeka dari Mayjen Madsuni kepada Mayjen Tiopan Aritonang, Pangdam XIV/Hasanuddin dari Mayjen Agus Surya Bakti kepada Mayjen Surawahadi, dan Aslog KSAD dari Mayjen Irwan kepada Brigjen Jani Iswanto.
Mulyono menyatakan, pergantian tersebut merupakan bagian dari mekanisme pembinaan organisasi dan implementasi dari proses regenerasi. Dia menyebut hal tersebut guna menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran pola pikir yang akan diproyeksikan dalam rangka peningkatan kinerja sebuah instansi dan organisasi.
“Perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan kompleks menuntut para perwira untuk senantiasa meningkatkan kredibilitas, profesionalisme dan produktivitas dalam membangun sistem kerja yang lebih efektif dan efisien di satuannya yang baru,” kata Mulyanto di Jakarta, Senin (23/7).
Dia menyebut terdapat kaitannya antara pergantian jabatan strategis dengan pengaruh media sosial saat ini. Sebab hal itu dapat menguatkan kebutuhan integritas moral untuk mengukuhkan otoritas formal yang secara resmi diterima saat memperoleh jabatan tersebut.
Integritas moral tersebut, kata dia, dapat diperoleh melalui kesatuan serta kesesuaian antara tindakan, ucapan dan keputusan berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.
“Tegaknya integritas moral ini akan membuahkan pengakuan dari satuan, prajurit yang dipimpin serta masyarakat luas. Dengan senjata integritas moral tersebut, niscaya kepemimpinan para perwira tidak akan tergoyahkan meskipun era kemajuan teknologi saat ini mampu menghadirkan transparansi yang jernih bagi dunia dalam mengobservasi sepak terjang anda selaku pimpinan,” ucap Mulyono.
Kejahatan Teknologi dan Informasi
Karena hal itu, Mulyono mengharapkan para pejabat yang baru dilantik dapat terus membangun kemampuan satuannya dalam rangka kesiapsiagaan operasional yang semakin dinamis. Dia juga mengingatkan adanya dampak perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini.
Mulyono mengatakan saat ini muncul jenis kejahatan baru, yaitu cyber narcoterrorism. Pelaku kejahatan ini menggunakan dunia maya dan media sosial untuk mengedarkan narkotika guna mendanai kegiatan terorisme di dunia.
“Media sosial digunakan untuk memasarkan produk dan merekrut simpatisan. Kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita semua harus mewaspadai, mengantisipasi, dan mencegah secara dini,” jelas Mulyono. (liputan6/ags/data2)
Discussion about this post