SAMARA, Waspada.co.id – Keberhasilan Inggris lepas dari kutukan drama penalti disambut gembira para pendukungnya, khususnya pelatih Gareth Southgate. Pada Euro 1006, Southgate termasuk salah satu penendang yang gagal mencetak gol dan Inggris pun tersingkir.
Cerita berbeda terjadi ketika Three Lions jumpa Kolombia di 16 Besar Piala Dunia 2018. Unggul 1-0 hingga 90 menit, Yerry Mina membuyarkan kemenangan lawan dan memaksa adu penalti. Beruntung kegagalan Jordan Henderson dijawab gemilang oleh Jordan Pickford yang menepis sepakan Carlos Bacca plus Eric Dier yang memastikan sejarah Negeri Ratu Elizabeth.
Mimpi juara mengulangi sukses Piala Dunia 1966 pun terjaga oleh Harry Kane cs. Para pemain percaya inilah momentum bagi mereka untuk mengembalikan trofi ke negaranya. Akan tetapi, over confidence tersebut bisa berbalik menjadi bumerang bagi pasukan Inggris.
Hakan Mild, mantan gelandang Timnas Swedia, memberikan peringatan kepada anak-anak didik Southgate agar tidak terlalu besar kepala dan arogan. Hal ini berdasarkan sejarah Swedia yang selalu menjadi batu sandungan bagi St George’s Cross di berbagai kesempatan.
Saat Southgate masih bermain, dirinya selalu gagal menang melawan Swedia. Pada kualifikasi Euro 1998, Inggris kalah 1-2. Lalu, skor imbang 1-1 menjadi hasil laga persahabatan pada 2001. Terakhir, kekalahan 0-1 pada 2004 menjadi pertandingan terakhir Southgate bersama Three Lions.
Swedia pun bukan tim yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tanpa kehadiran Zlatan Ibrahimovic, tim asuhan Janne Andersson justru lebih fresh dan merata. Untuk menuju perempatfinal, mereka melibas Korsel, Mexico, dan Swiss. Satu-satunya kekalahan diderita dari Jerman yang kini sudah angkat koper, itu pun terjadi karena gol Toni Kroos di menit terakhir.
“Mereka (Inggris) pikir akan memenangkan pertandingan itu. Namun pada kenyataannya mereka akan mendapat kejutan yang tidak menyenangkan. Inggris hanyalah sekumpulan anak-anak manja yang menghasilkan banyak uang,” sindir Mild, Sabtu (7/7).
“Inggris adalah tim yang gampang dibobol. Mereka tidak memiliki determinasi total yang baik.” tandasnya. (wol/aa/tele/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post